Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Minta Tidak Saling Menyalahkan soal Kasus Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol

Kompas.com - 28/10/2022, 17:47 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan dalam kasus penemuan obat sirup dengan kandungan etilen glikol di atas ambang batas aman.

Obat dengan kandungan etilen glikol di atas batas aman itu diduga menjadi salah satu pemicu maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di Indonesia.

"Jadi marilah kita sama-sama melihat hal ini dengan transparan, dengan pikiran yang terbuka sehingga tidak saling menyalahkan," kata Penny dalam jumpa pers BPOM di Jakarta yang disiarkan secara daring pada Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Anggota DPR Nilai Oknum BPOM Bisa Dipidana jika Terbukti Lalai

Penny berharap semua pihak saat ini bekerja sama ketimbang saling menuding.

"Saya lihat sendiri kunci yang utama adalah kolaborasi, tidak saling menyalahkan, mencermati malahan mana yang jadi gap-gap tersebut untuk kita perkuat," ucap Penny.

"Karena saya yakin yang namanya krisis, krisis itu yang akan men-transform kita, melakukan perbaikan-perbaikan dalam sistem di bangsa ini," lanjut Penny.

Menurut Penny, semua pihak harus melihat kejadian saat ini dari sisi positif guna segera memperbaiki segala kekurangan.

Baca juga: Update BPOM: 198 Jenis Obat Sirup Aman Dikonsumsi

"Kami tidak akan menutupi gap-gap yang ada tetapi marilah kita besama-sama melakukan reform, perbaikan dari gap-gap yang ada itu secara bersama-sama tanpa menyalahkan siapapun," ujar Penny.

Penny mengatakan, ada kemungkinan maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak yang sudah merenggut 157 korban jiwa disebabkan karena obat yang mengandung pelarut etilen glikol di atas batas aman.

Akan tetapi, kata Penny, faktor lain yang menyebabkan hal itu juga masih ditelusuri.

Baca juga: BPOM Terus Lakukan Pengujian Obat Sirup dari Daftar yang Diberikan Kemenkes

"Tugas kami adalah memastikan bahwa ada konsentrasi obat yang berbahaya dan ini menyebabkan kematian dan memastikan itu tidak terulang kembali," ujar Penny.

"Tentu dengan memastikan memperkuat ekosistem dari jaminan keamanan, mutu dan khasiat obat yang diproduksi diedarkan dan dikonsumsi masyarakat," ucap Penny.

Penny juga mengatakan, banyak pihak selain BPOM yang terlibat dalam sistem standarisasi obat. Mulai dari industri hingga kementerian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com