Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Masih Adakah Polisi Sebaik Hoegeng?

Kompas.com - 27/10/2022, 13:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJAK kasus Ferdy Sambo berlarut-larut dan makin membosankan karena akhir dramanya disetting kisah pelecehan Putri Candrawathi saja, saya mendapat pertanyaan dadakan dari putri saya, “Apa masih ada polisi baik?”

Karena begitu mendadak dan tak terduga, saya cuma teringat satu nama. Jadi, saya jawab, “ada, satu orang, namanya Jenderal Polisi (Purn) Drs. Hoegeng Imam Santoso."

Mungkin nanti ada yang kedua, dan seterusnya bisa jadi Pak Listyo Sigit Prabowo. Namun, ia sedang mengikuti ujian super berat, dan jika lulus ujian dari banyak kasus yang sedang menimpa Polri, ia akan menjadi sedikit orang yang “bersih” di institusi Polri yang terlanjur “kotor” gara-gara perilaku oknum yang mengotori korsanya.

Baca juga: Kotak Pandora Buku Hitam Sambo

Pertanyaan itu lantas jadi pertanyaan titipan dari teman kerja, ketika saya mengunjungi seorang teman kepolisian di kantornya.

Pertanyaannya memang sederhana dan sepele, tapi bahkan untuk menanyakannya kepada teman polisi itu butuh keberanian berbasa-basi.

Kemarin, saya hadir di kantor Polda bertemu dengan pihak Bareskrim untuk undangan menjadi saksi kasus. Berada di ruang itu jadi terasa aneh dan tidak seperti biasanya, ketika mengurus SIM dan lainnya.

Kesempatan untuk urusan saksi ternyata cukup menyita waktu, bahkan mengejutkan rasanya, seperti kena kasus dan harus buat BAP.

Jadi saya duduk di depan seorang petugas, saling bertanya jawab, dan akhirnya menjadi laporan, dan saya periksa sebelum ditandatangani.

Menariknya, selama proses itu saya berkesempatan mengajukan banyak pertanyaan untuk menjawab rasa penasaran.

Persis seperti wawancara, dimulai dari pertanyaan, bagaimana rasanya jadi polisi setelah kasus Sambo terbongkar?

Seperti sudah diduga, polisi juga “kehilangan” prestigenya. Publik acuh dan gesture-nya jika sowan ke kantor polisi mengisyaratkan tanda-tanda tak punya simpati lagi.

Uniknya, beberapa kali dalam candaan para polisi yang seruangan dengan saya, setiap kali mengumpat, selalu ada kata “Sambo’ di dalamnya.

Mereka seperti mengungkapkan kekesalan karena kebiasaan buruk mereka menjadi pengetahuan publik.

Padahal selama ini bukan rahasia lagi, seperti yang dirasakan, dan dipahami publik bahwa di dalam tubuh kepolisian memang ada “kerusakan”, dan telah dianggap publik menjadi sebuah kultur.

Sekalipun pelakunya adalah oknum, personal atau individu. Atau jika kita kalkulasi secara matematis, seberapa banyak sebenarnya oknum dan sebaliknya berapa banyak polisi yang masih idealis dengan Tri Bratanya?

Baca juga: Dua Versi Pelecehan dan Playing Victim Putri Candrawathi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com