JAKARTA, KOMPAS.com - Pengakuan teman seangkatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semasa SMA, Djoko Wahyudi, tentang tawaran seseorang yang ingin membeli ijazah SMA miliknya seharga Rp 10 miliar menyedot perhatian pembaca pada Selasa (18/10/2022).
Selain itu, kemarahan Ferdy Sambo yang membuat Nofriansyah Yosua Hutabarat (Yosua) tewas akibat ditembak karena pengakuan sepihak tentang dugaan pelecehan kepada Putri Candrawathi juga menarik minat pembaca.
Teman seangkatan Presiden Joko Widodo semasa SMA bernama Djoko Wahyudi mengaku pernah menerima pesan aneh pada awal 2022. Pesan aneh itu diduga terkait dengan isu ijazah palsu yang menyasar Presiden Jokowi.
"Saya lupa bulannya, tapi yang pasti awal tahun ini, saya di-SMS oleh nomor enggak dikenal. Katanya, ijazah (SMA) saya mau dibeli Rp 10 miliar," ujar Djoko saat berbincang dengan tim Kompas.com di kediamannya, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (15/10/2022).
Baca juga: Saat Pengunjung Sidang Gugatan Ijazah Jokowi Intervensi Majelis Hakim...
Djoko awalnya tak menggubris pesan itu. Sebab, ia berpikir mana ada orang yang mau membeli ijazah SMA orang lain dengan harga selangit seperti itu.
Djoko pun spontan menghapus pesan yang masuk ke ponsel Nokia zaman dulunya itu. Beberapa hari setelahnya, ia bertemu dengan adik kelas semasa SMA. Ia menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya.
"Kata teman saya yang adik kelas itu, 'ah itu mesti ada sesuatu yang enggak betul itu'. Tapi apa, saat itu kami juga enggak tau," ujar Djoko.
Benar saja, memasuki bulan Oktober 2022, muncul isu bahwa ijazah Jokowi adalah palsu. Di saat yang bersamaan, media sosial juga beredar rekaman pernyataan laki-laki yang diduga adalah Bambang Tri.
Baca juga: Bela Jokowi soal Gugatan Ijazah Palsu, Teman SMA: Saya Siap Dapat Teguran
Bambang menyebutkan bahwa ijazah Presiden Jokowi semasa SMA merupakan hasil mencuri dari seseorang bernama Djoko Wahyudi.
"Ijazah SMA dia (Jokowi) itu hasil nyuri dari orang yang namanya Djoko Wahyudi. Nomor seri ijazahnya 008112. Itu punyanya Djoko Wahyudi," ujar pria tersebut di dalam video.
Isu tersebut membuat Djoko kembali mengingat pesan singkat yang ia terima di awal tahun. Ia bertanya-tanya, apakah pesan itu ada kaitannya dengan isu yang beredar ini.
Meski demikian, sebagai seseorang yang mengetahui persis rekam jejak pendidikan Jokowi semasa SMA, Djoko beranggapan isu itu adalah bohong tidak dapat dipertanggungjawabkan sama sekali kebenarannya.
Baca juga: Teman SMA Jokowi: Ijazah Pak Jokowi Asli, Sama Persis dengan Punya Saya
"Saya hanya tertawa. Ini orang yang menyebarkan semacam kasihan begitu," ujar Djoko yang berprofesi sebagai konsultan di perusahaan tekstil tersebut.
Ia sekaligus menegaskan, tidak akan membawa persoalan itu ke ranah hukum. Di sisi lain, ia berharap orang-orang yang menyebarkan isu itu menghentikan aksinya.