Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Tidak Pas Berkoalisi dengan yang Memasang Syarat Harus Kadernya Diusung

Kompas.com - 22/09/2022, 19:05 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, pihaknya masih membangun kesamaan pandang dengan partai politik (parpol) lain untuk berkoalisi.

Ia mengungkapkan, Partai Nasdem ingin berkoalisi dengan partai politik (parpol) yang tak memasang syarat mengajukan kadernya sendiri untuk diusung menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).

“Dalam kontestasi pilpres, Nasdem harus tampil memfasilitasi orang-orang non-partai untuk maju. Kita pun berharap partai yang akan kita ajak berkoalisi bersama memiliki pandangan yang sama,” papar Ali pada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

“Sehingga tidak pas kalau kemudian, partai yang berkoalisi dengan Nasdem memasang syarat harus kadernya (yang diusung),” kata dia.

Baca juga: Nasdem-Demokrat-PKS Tak Kunjung Umumkan Koalisi, Diprediksi karena Kedekatan Surya Paloh-Jokowi

Ali tak menjelaskan rinci apakah hal ini yang menjadi hambatan pembentukan koalisi.

Namun, saat ini Partai Nasdem tengah berkomunikasi intens dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Kendati demikian, menurut dia, mengajukan kader parpol dalam kontestasi Pilpres 2024 tak salah.

Hanya saja, Partai Nasdem konsisten dengan pilihan untuk tidak mengutamakan kepentingan parpolnya sendiri dalam pengusungan capres dan cawapres.

Koalisi yang ingin kami bentuk adalah koalisi yang memfasilitasi semua orang, koalisi yang memberi kesempatan pada orang lain,” ucap dia.

Partai Nasdem, menurut dia, belum mengumumkan pembentukan koalisi karena masih harus melakukan penjajakan untuk menyamakan pandangan tersebut.

Baca juga: Nasdem Ungkap Tantangan Bangun Koalisi dengan Demokrat dan PKS

Selain itu, menunggu keputusan Surya Paloh sebagai Ketua Umum menentukan figur capres yang dipilihnya.

Sebab, saat ini Partai Nasdem masih mengantongi tiga kandidat capres, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

“Karena Pak Surya sendiri belum memutuskan siapa capres dari Partai Nasdem,” kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com