Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Balas Pernyataan Hasto soal Kecurangan Pemilu 2009 dengan Kasus Harun Masiku

Kompas.com - 19/09/2022, 06:43 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membalas pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dengan kasus korupsi yang melibatkan Harun Masiku.

Sebelumnya, Hasto mengatakan ada indikasi kecurangan dalam Pemilu 2009, saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencalonkan diri kedua kalinya dan terpilih menjadi Presiden RI.

“Publik kan tahu kalau di Pemilu 2019 lalu ada Komisioner KPU yang ditangkap karena kasus suap. Kan salah satu pelakunya kader partai Bang Hasto, Harun Masiku,” tutur Herzaky dalam keterangannya, Minggu (18/9/2022).

“Yang sudah buron 1.000 hari lebih. Tidak ada cerita seperti itu di Pemilu 2009,” katanya melanjutkan.

Baca juga: Kecurangan Pemilu Disebut Terjadi Tahun 2009, Demokrat: Jangan Mengada-Ada Bang Hasto

Herzaky lantas mengklaim bahwa tidak ada kecurangan pada Pemilu 2009 seperti yang disampaikan Hasto.

Sebaliknya, perolehan suara Partai Demokrat naik tiga kali lipat kala itu karena prestasi pemerintahan SBY.

Herzaky memaparkan sejumlah catatan positif pemerintahan SBY mulai dari berkurangnya pengangguran, kenaikan gaji guru, PNS dan TNI-Polri, serta stabilnya keuangan negara.

Ia juga menyatakan tak ada polarisasi dan iklim demokrasi yang tetap terjaga.

“Oposisi, masyarakat sipil, dan mahasiswa bebas mengkritik tanpa takut diintimidasi, dan mahasiswa bebas mengkritik tanpa takut diintimidasi apalagi dikriminalisasi,” paparnya.

Baca juga: Saling Sindir Partai Demokrat dan PDI-P, dari Proyek Gunting Pita dan Pemilu 2024 Settingan

Terakhir, Herzaky menegaskan komentar SBY merupakan sesuatu yang wajar disampaikan sebagai seorang negarawan.

“Wajar saja beliau mengingatkan agar para elit politik tidak berupaya mengamputasi harapan rakyat. Apalagi, dengan cara-cara yang tidak demokratis dan menyalahgunakan kekuasaan,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (15/9/2022), SBY menyampaikan bakal turun gunung mengawal Pemilu 2024.

Alasannya, Presiden ke-6 RI itu mendapatkan informasi bakal ada upaya kecurangan pada kontestasi elektoral mendatang.

Baca juga: Tanggapi SBY, Hasto Singgung Anas Urbaningrum Masuk Demokrat Setelah Jabat Ketua KPU

SBY mengungkapkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bakal dikondisikan hanya untuk dua pasangan calon (paslon) capres-cawapres.

Kemudian, ada upaya agar Partai Demokrat sebagai oposisi pemerintah tak bisa mengusung capres-cawapresnya sendiri.

Halaman:


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com