Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serikat dan Partai Buruh Bakal Aksi Sebulan Penuh, Demo Tersebar di Banyak Daerah

Kompas.com - 09/09/2022, 18:47 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan aksi bergelombang dan bergantian di setiap daerah selama bulan September 2022.

Tujuan dari aksi ini adalah menolak keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Aksi dilakukan setiap hari, kecuali Jumat, Sabtu, dan Minggu," ungkap Said Iqbal dalam jumpa pers, Jumat (9/9/2022).

Namun, menurut Said Iqbal , aspirasi buruh dalam gelombang aksi unjuk rasa ini tidak hanya menuntut dibatalkannya kenaikan harga BBM.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Tak Dibatalkan, Serikat Buruh Ancam Gelar Mogok Nasional

Buruh juga menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota 10-13 persen serta penolakan atas omnibus law UU Cipta Kerja.

"Tanggal 8 September, aksi sudah dilakukan di Sumatera Selatan oleh Partai Buruh dan elemen serikat buruh," kata Said Iqbal.

Berikutnya, barisan Said Iqbal bakal unjuk rasa di Balaikota Jakarta.

"Secara bersamaan, elemen buruh KSPSI AGN direncanakan akan melakukan aksi ribuan buruh di depan DPR RI," katanya.

Baca juga: Nyanyian Pantang Pulang Sebelum Menang dan Ancaman Buruh Saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM...

Pada 13 September, aksi akan dilakukan di Kantor Gubernur Banten, diikuti "gabungan buruh, petani, nelayan, dan miskin kota".

Pada 14 September, Said Iqbal mengklaim akan dilakukan aksi masing-masing di kabupaten/kota se-Jawa.

Pada 15 September, aksi direncanakan digelar khusus di Jawa Barat.

"Sebanyak 27 kabupaten/kota akan melakukan aksi seperti di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, dan sebagainya," ungkap Said Iqbal.

Baca juga: Saat Ribuan Buruh Berkumpul di DPR, Sindir Para Wakil Rakyat yang Bergeming soal Kenaikan BBM

Pada 19 September, aksi dilakukan se-Kepulauan Riau dan Riau daratan. Pada 20 September, aksi digelar se-Jawa Timur dan Sumatera selain Riau dan Kepulauan Riau.

"Tanggal 22 September aksi dilakukan se-wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur. Tanggal 26 September, buruh se-Jawa Barat aksi di Gedung Sate. Totalnya, bisa mencapai 30 ribu buruh," ungkap Said Iqbal.

Ia menyatakan, jika tuntutan buruh dalam rentetan aksi unjuk rasa September 2022 tidak didengar, maka pihaknya bakal memperluas aksi pada bulan Oktober 2022.

"Puncaknya, akhir November kami mempersiapkan pemogokan nasional dengan cara stop produksi keluar dari pabrik," kata Said Iqbal.

"Mogok nasional akan diikuti 5 juta buruh di 15 ribu pabrik melibatkan 34 provinsi dan 440 kabupaten/kota," ujarnya lagi.

Baca juga: Saat Buruh Rindu Tangisan Puan Maharani di Tengah Demonstrasi Kenaikan Harga BBM di Depan Gedung DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com