JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa gaya hidup anggotanya juga telah diatur dalam telegram rahasia (TR).
Hal tersebut dimaksudkan agar anggota Polri tidak menjadi polisi yang memiliki gaya hidup hedonisme atau memamerkan kekayaannya lewat media sosial.
“Sebenernya terkait dengan gaya hidup yang biasa dalam tanda kutip terkesan hedonis kita sudah membuat TR ya,” ujar Sigit dalam program Satu Meja Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam.
Baca juga: Kapolri Perintahkan Jajarannya Usut Tuntas soal “Konsorsium 303” yang Seret Nama Ferdy Sambo
Sigit menegaskan, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri juga akan memberikan sanksi kepada anggota yang memiliki gaya hidup hedonisme tersebut.
Kendati demikian, Mantan Kapolda Banten ini tidak merinci soal sanksi tersebut.
“Dari Propam sendiri juga sudah membuat TR untuk melarang, dan itu ada sanksinya,” ujarnya.
Kepala Kepolisian ini juga memastikan, pihaknya akan menindaklanjuti soal laporan terkait gaya hidup mewah anggota Polri.
Baca juga: Bantah Ragu di Awal Kasus Brigadir J, Kapolri: Bukan, Itu Kedepankan Science Crime Investigation
Bahkan, sudah ada sejumlah laporan terkait gaya hidup anggota Polri yang telah diproses.
“Dan beberapa orang sudah banyak kok yang kita proses ya terkait dengan laporan-laporan seperti itu. Cuma mungkin saya tidak publikasikan,” ungkap Sigit.
Diberitakan sebelumnya, polisi yang memamerkan gaya hidup mewah di media sosial terancam diberi sanksi berupa kurungan hingga pencopotan jabatan.
Hal itu tertuang dalam Surat Telegram Nomor : ST/30/XI/HUM.3.4./2019/DIVPROPAM tertanggal 15 November 2019 yang berisi peraturan disiplin anggota Polri, kode etik profesi Polri, dan kepemilikan barang mewah oleh pegawai negeri di Polri.
Baca juga: Siap Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Kasus Ferdy Sambo, Kapolri: Pertaruhannya Marwah Institusi
Diketahui, dalam rapat kerja Komisi III bersama Kapolri, Rabu (24/8/2022), Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Adies Kadir mengkritisi gaya hidup beberapa pejabat Polri di daerah.
Adies menyebut sejumlah kapolres dan pejabat Polri di daerah seperti raja kecil dan memiliki gaya hidup yang bergelimang kemewahan.
"Barusan jadi Kapolres dan Direktur, lalu lihat gaya hidup mereka, sudah mulai pakai cerutu, wine, mobil mewah-mewah. Lihat perilaku istri-istri, Hermes tas gonta ganti," tutur dia.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku tidak mempersoalkan gaya hidup petinggi polisi di daerah.
Baca juga: Di Hadapan Kapolri, Bharada E: Saya Tidak Mau Dipecat, Saya Akan Bicara Jujur