Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PKS Sebut Kenaikan Harga BBM Bentuk Kezaliman Pemerintah terhadap Rakyat

Kompas.com - 06/09/2022, 19:28 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR-RI menyebut kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai bentuk kezaliman terhadap rakyat.

"Ini adalah kezaliman yang luar biasa dari pemerintah terhadap rakyatnya," kata anggota Fraksi PKS Diah Nurwitasari saat orasi bersama perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).

Diah Nurwitasari mengatakan, fraksinya sudah menyampaikan peringatan kepada pemerintah terkait dampak kenaikan harga BBM.

Namun, pemerintah tetap mengambil kebijakan itu sehingga menyusahkan rakyat.

"Kami sampaikan peringatan hati-hati bermain dengan hajat hidup masyarakat. Kenaikan harga BBM bukan semata-mata hitungan di atas kertas. Tapi, di lapangan, rakyat menjerit, harga pasti naik, banyak masyarakat yang tidak tersentuh bantuan sosial," katanya.

Baca juga: Fraksi PKS Walkout Sidang Paripurna DPR, Tolak Kenaikan Harga BBM

Diah Nurwitasari juga menyebut, saat ini Indonesia memiliki kondisi darurat pandemi Covid-19 yang semestinya diperhatikan pemerintah.

Oleh karena itu, menurutnya, menaikan harga BBM justru semakin menambah beban masyarakat di tengah pandemi.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto menegaskan komitmen partainya untuk menolak kenaikan harga BBM.

Hal tersebut, katanya, tercermin dalam aksi walkout saat sidang paripurna yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani hari ini.

"Kami baru saja melaksanakan sidang paripurna hari ulang tahun DPR RI. Hadir pihak pemerintah ibu Sri Mulyani, apa yang kami sampaikan di dalam," ujar Mulyanto.

"Kami baru saja menyatakan, PKS menolak kenaikan BBM. Bukan hanya itu saja, PKS bahkan walkout dari forum paripurna dan langsung menuju kesini (lokasi aksi)," katanya lagi.

Baca juga: Temui Massa Aksi Demo di DPR, Fraksi PKS Pamer Aksi Walk Out dari Rapat Paripurna Bersama Menkeu

Armitha Sathi Devi Pemerintah membuat keputusan sulit dan merupakan pilihan terakhir dari berbagai opsi, yakni dengan menaikkan harga BBM subsidi


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuat keputusan menaikkan harga atau mengalihkan subsidi BBM.

Jokowi menyebut kenaikan harga BBM ini merupakan pilihan terkahir yang bisa diambil oleh pemerintah dalam situasi yang sulit akibat gejolak harga minyak dunia.

"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terkahir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM," kata Jokowi dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan, harga tiga jenis BBM yakni Pertalite, Solar, dan Pertamax akan naik mulai Sabtu (3/9/2022) siang pukul 14.30 WIB.

Berikut rincian kenaikan harga BBM yang diumumkan pemerintah:

  • Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
  • Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
  • Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Baca juga: Fraksi PKS Bentangkan Kertas Bertuliskan PKS Tolak Kenaikan Harga BBM di Rapat Paripurna DPRD DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com