Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Indonesia Dukung Keanggotaan Penuh PBB untuk Palestina

Kompas.com - 26/08/2022, 09:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan akan mendukung Palestina menjadi anggota penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dukungan ini menyusul rencana Presiden Palestina Mahmud Abbas mengajukan permohonan untuk negaranya menjadi anggota penuh dalam sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, bulan depan.

Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, berdasarkan rekam jejak, Indonesia terus konsisten mendukung perjuangan Palestina untuk menjadi bangsa yang merdeka.

Baca juga: DPR Berencana ke Gaza Mei 2022, Tegaskan Dukungan untuk Palestina

"Apabila proses selanjutnya mengarah pada persetujuan dan dibahas lebih lanjut di Majelis Umum PBB, sudah pasti Indonesia dengan melihat track record selama ini akan mendukung harapan Palestina menjadi anggota penuh di PBB," kata Teuku Faizasyah dalam media briefing di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Pria yang karib disapa Faiza ini mencatat, Indonesia beberapa kali mendukung Palestina di forum-forum Internasional. Indonesia pernah mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang mengesahkan Palestina sebagai negara peninjau pada tahun 2012.

Lalu, Indonesia mendukung resolusi sidang Majelis Umum untuk menjadikan Palestina sebagai ketua kelompok G77 pada tahun 2019.

Indonesia juga mendukung keanggotaan penuh dan partisipasi Palestina di organisasi internasional seperti UNESCO di tahun 2011 maupun Interpol pada tahun 2017.

"Dari track record ini tentunya menunjukkan konsistensi sikap dan dukungan Indonesia bagi keberadaan negara Palestina," tutur Faiza.

Kendati begitu kata Faiza, untuk memuluskan rencana Palestina bergabung dengan PBB, perlu dipastikan tidak ada anggota Dewan Keamanan PBB yang memberikan hak veto.

Sebab Palestina bisa dipastikan bergabung jika semua 15 anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk lima negara pemegang hak veto, yakni Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, dan China mendukung keinginan Palestina tersebut.

"Jadi prosesnya mungkin berbeda karena harus dibahas terlebih dahulu di dewan Keamanan PBB. Namun apabila proses selanjutnya mengarah pada persetujuan, sudah pasti Indonesia mendukung," jelas Faiza.

Sebagai informasi, para pemimpin Palestina telah meluncurkan upaya diplomatik terbaru untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB.

Baca juga: Cegah Eskalasi Serangan Israel ke Palestina, RI Desak DK PBB Bertindak

Upaya tersebut akan mencapai puncaknya saat Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato penting di Majelis Umum PBB pada 23 September mendatang, di mana ia akan mengajukan kasus untuk peningkatan status.

“Dengan tidak adanya jalur politik dan harapan bagi Palestina untuk mengakhiri pendudukan, mereka tidak punya pilihan selain menggunakan PBB untuk meningkatkan status Palestina sebagai negara dan Palestina sebagai rakyat di tanah mereka di bawah pendudukan,” tutur Juru bicara pemerintah Palestina Ibrahim Melhem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com