Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus Golkar dan PDI-P Minta Masyarakat Jangan Menghakimi Parpol

Kompas.com - 25/08/2022, 19:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengaku kaget saat mengetahui banyaknya stigma yang melekat di masyarakat soal parpol.

Wakil Ketua Umum Golkar, Nurul Arifin misalnya, kaget lantaran banyak warga yang menuding bahwa parpol gagal total, tidak efektif, pemborosan, korupsi, nepotisme, hingga gombal.

Dia pun meminta masyarakat maupun aktivis untuk bergabung terlebih dahulu dengan parpol sebelum melayangkan hujatan.

Baca juga: Hasyim Asyari Mengaku Belum Tahu Duduk Perkara KPU Dilaporkan Parpol ke Bawaslu

Adapun tanggapan buruk soal parpol ini ditulis para peserta (participant) dalam diskusi publik melalui link Slido yang telah disediakan. Peserta diminta mengetikkan satu kata yang menggambarkan kondisi partai politik di Indonesia saat ini.

Dari sekian banyak tanggapan yang masuk, kata yang paling banyak muncul adalah korupsi, gagal total, tidak efektif, pemborosan, korupsi, nepotisme, hingga gombal.

"Tadi saya agak kaget dan terus terang jangan men-judge dulu parpol. Mungkin baiknya masuk dulu partai politik, baru kita bisa tahu sebenarnya perjuangan kita itu seperti apa," kata Nurul dalam diskusi publik persiapan Pemilu 2024 dengan tajuk program ‘Election Talk Series', Kamis (25/8/2022).

Nurul lantas mempertanyakan kenapa masyarakat menuding parpol gagal total dan tidak efektif.

Sedangkan menurutnya, partai politik adalah salah satu prasyarat sistem demokrasi. Tanpa partai politik, kata Nurul, mustahil sistem demokrasi akan berjalan baik.

"Yang membuat saya kaget itu gagal totalnya. Gagal totalnya itu di mana? Judge itu harus ada alasan, kemudian harus seperti apa. Kemudian enggak efektif, enggak efektifnya itu seperti apa?," tanya Nurul.

Senada, politisi PDI Perjuangan Diah Pitaloka juga mengaku kaget dengan tanggapan masyarakat yang menyatakan kehadiran partai politik tidak memiliki sisi positif.

Baca juga: Tak Lolos Pendaftaran Pemilu, Partai Eggi Sudjana Ajukan Sengketa ke Bawaslu

"Tadi mikir juga kok imajinasi tentang partai politik enggak ada yang positif. Gawat juga nih, kalau pemilu soalnya yang ikut pemilu parpol semua," tuturnya.

Kendati begitu, dia berharap semangat untuk partai politik tetap ada, mengingat parpol adalah bagian dari demokrasi.

Dia pun paham, masyarakat memiliki harapan tinggi kepada parpol lantaran banyaknya kekecewaan.

"Saya berharap semangatnya tetap ada, bagaimana kita memperjuangkan (demokrasi) karena esensinya juga lahir dari sebuah perjuangan dan partai politik. Parpol memang sebuah instrumen dalam demokrasi untuk salah satunya kita menyelenggarakan pemilu," sebut Diah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com