JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengaku sulit membayangkan anggota partai politik (parpol) yang duduk di pemerintahan maupun lembaga legislatif bebas dari perilaku korupsi.
Sebab, tak sedikit anggota DPR, gubernur, bupati atau wali kota, dan menteri yang berurusan dengan KPK.
"Melihat kenyataan tersebut rasanya sulit membayangkan wakil-wakil partai yang berintegritas dan bersih dari korupsi," kata Nawawi saat memberikan materi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk Partai Perindo sebagaimana disiarkan YouTube ACLC KPK, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Eks Ketua KPU Depok Terdakwa Korupsi Dijebloskan ke Rutan Sukamiskin Usai Jalani Sidang Perdana
Nawawi mengatakan, setidaknya lebih dari 300 anggota DPR pernah terjerat kasus korupsi.
Kemudian, lebih dari 20 menteri, 20 gubernur, 140 bupati atau wali kota pernah berurusan dengan KPK.
"Semua karena yang kita sebut di awal tadi, korupsi," ujar Nawawi.
Mantan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu menekankan, keberadaan partai politik begitu penting bagi roda demokrasi di Indonesia.
Menurut dia, berbagai jabatan strategis, mulai dari DPR, presiden, MPR, kepala daerah, dan lainnya berasal dari partai politik.
Mereka juga memberikan banyak janji kepada masyarakat saat masa pemilu.
"Namun, tidak hanya mengabaikan aspirasi pemilih, para koruptor ini juga menggorogoti negara yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat," kata Nawawi.
Baca juga: Kejagung: Surya Darmadi Tak Respons Tiga Surat Panggilan Terkait Kasus Korupsi PT Duta Palma Group
KPK mengaku menyadari korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang merusak berbagai progam pembangunan di Indonesia.
Karena itu, sejak 2012, KPK telah melakukan kajian terhadap partai politik dan seluk beluk Pemilu.
KPK juga telah memberikan rekomendasi guna mewujudkan sistem yang berintegritas.
"Saat ini KPK telah mulai program Politik Cerdas Berintegritas Terpadu, ini PCB mirip-mirip klub sepakbola kebanggaan ini, Barcelona," ujar Nawawi berkelakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.