JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) selesai melakukan pemeriksaan psikologis terhadap istri mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di Jalan Saguling, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022).
Pantauan Kompas.com, setidaknya terdapat delapan petugas pemeriksa psikologis Putri.
Mereka menyelesaikan pemeriksaan dan keluar dari kediaman Putri sekitar punul 13.28 WIB.
Baca juga: LPSK Tiba di Bareskrim, Mau Temui Bharada E yang Diyakini Punya Info Penting
Para petugas keluar satu per satu melalui pintu gerbang utama kediaman Putri dan langsung menuju ke dua mobil Toyota Fortuner.
Usai pemeriksaan ini, tidak ada satu pun petugas yang memberikan keterangan mengenai hasil pemeriksaan psikologis Putri.
Secara keseluruhan, petugas melakukan pemeriksaan psikologis Putri selama kurang lebih tiga jam.
Sebelumnya, petugas LPSK tiba di kediaman Putri sekitar pukul 10.28 WIB. Petugas langsung masuk ke kediaman untuk melakukan pemeriksaan psikologis.
Baca juga: 4 Petugas LPSK Tiba di Rumah Istri Ferdy Sambo untuk Proses Asesmen
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakan, LPSK menemui Putri untuk asesmen psikologis.
Setelah melakukan asesmen psikologis, selanjutnya LPSK akan menelaah hasil asesmen tersebut untuk memutuskan pemberian layanan perlindungan kepada PC.
“Kami akan telaah keterangannya dilengkapi hasil investigasi kami,” ujar dia.
Sebelumnya, Putri tak memenuhi panggilan LPSK untuk asesmen psikologis pada Senin (1/8/2022).
Putri sebelumnya tak memenuhi panggilan LPSK untuk asesmen psikologis pada Senin (1/8/2022).
Baca juga: LPSK Temui Istri Ferdy Sambo untuk Asesmen Psikologis Siang Ini
Batalnya Putri memenuhi panggilan tersebut tak lepas karena faktor yang bersangkutan masih syok usai kematian Brigadir J.
Seperti diketahui, Brigadir J meninggal dengan luka tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022.
Sejak kasus ini diungkap ke publik pada 11 Juli 2022, polisi menyebutkan, Brigadir J meninggal setelah baku tembak dengan Bharada E. Menurut polisi, Saling tembak dipicu dugaan pelecehan Brigadir J terhadap PC.