JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memeriksa 15 telepon genggam atau HP yang dikumpulkan tim siber Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berkaitan dengan peristiwa kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, dari 15 HP yang diperiksa, 10 di antaranya sudah selesai dianalisa.
"Lima (ponsel lainnya) sedang dianalisa atau diproses," ujar Beka dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Komnas HAM Buka Kemungkinan Panggil 25 Polisi yang Diduga Tak Profesional Terkait Kasus Brigadir J
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam menjelaskan, data pemeriksaan 15 HP tersebut penting untuk mengonfirmasi keterangan yang sudah diperoleh Komnas HAM sebelumnya.
Salah satunya adalah mencocokan isi percakapan dari HP tersebut dengan hasil wawancara dengan keluarga Brigadir J di Jambi.
"Ini enggak kalah penting dan kalau bagi Komnas HAM sangat penting constraint (batasan runtutan) waktu yang sejak awal kami dapatkan dari Jambi," tutur Anam.
Baca juga: Komnas HAM Akan Mintai Keterangan Tim Puslabfor Terkait Brigadir J
Namun demikian, Anam tak menjabarkan 15 HP yang diperiksa itu dimiliki oleh siapa.
Dia mengatakan, hal tersebut lantaran proses pemeriksaan masih berlangsung dan informasi kepemilikan ponsel merupakan bagian yang masih didalami oleh Komnas HAM.
"Kalau pertanyaan itu handphone-nya siapa, mereknya apa, itu bagian dari yang mau kami dalami, mau kami sinkronisasi dengan bahan yang sebelumnya kami dapatkan sehingga kami tidak bisa menyebutkan itu hp-nya siapa, mereknya apa," ucap Anam.
Pemeriksaan belasan ponsel tersebut juga berkaitan dengan pengumpulan data komunikasi yang dilakukan di sekitar rumah Ferdy Sambo.
Baca juga: Komnas HAM Sebut Peristiwa di Magelang Krusial untuk Buka Teka-teki Kematian Brigadir J
Rabu (27/7/2022) pekan lalu, Anam menyebutkan data mentah buangan ponsel (cell dump) itu dikumpulkan dari BTS.
"Jadi ditarik itu banyak banget nomer HP dan sebagainya di empat titik. Apa empat titiknya? Minggu depan kami akan jawab," kata Anam.
"Cell dump untuk menentukan HP-nya siapa di area mana. Signifikan sekali untuk saling melengkapi (temuan)," lanjutnya.
Data akan menjadi salah satu data penting untuk mendeteksi keberadaan seseorang yang diindikasikan dengan keberadaan ponsel, untuk kemudian diuji dengan data pembanding lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.