Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Sebut Polri Janjikan Akses Seluas-luasnya untuk Usut Kematian Brigadir J

Kompas.com - 25/07/2022, 19:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Ahmad Taufan Damanik mengaku mendapat jaminan dari Polri terkait akses untuk mengusut kasus meninggalnya Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

Brigadir J adalah polisi yang meninggal dengan luka tembak di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo.

Itu dikatakan Taufan usai pemanggilan tim forensik Polri yang mengotopsi jasad Brigadir J, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Selasa, Komnas HAM Akan Periksa Seluruh Ajudan Ferdy Sambo soal Penembakan Brigadir J

Menurutnya, jaminan akses seluas-luasnya ini telah disampaikan sebelum pemanggilan tim forensik Polri ke kantor Komnas HAM hari ini.

"Kami tentu kami akan melakukan secara mandiri. Tapi kami memintakan waktu itu adalah transparansi dan akuntabilitas. Diyakinkan kepada kami bahwa itu akan dipenuhi dan tentu saja akuntabilitas, transparansi, itu disertai dengan aksesibilitas," ujar Taufan kepada wartawan, Senin.

"Jadi kapan saja, kami katakan, kalau Komnas HAM membutuhkan informasi dalam kaitan dengan pekerjaan kami, tugas kami, sebagai Komnas HAM kami diberikan akses seluas-luasnya dan waktu itu dijamin," jelasnya.

Taufan mengapresiasi Polri yang dianggap memenuhi janji itu dengan mengirim tim forensik yang mengotopsi jasad Brigadir J dan disebut memberikan keterangan komprehensif yang diperlukan Komnas HAM.

Komnas HAM menegaskan, berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan saat ini, mereka telah sampai pada perkiraan yang hampir pasti soal waktu kematian dan jenis luka yang menewaskan Brigadir J.

Baca juga: Komnas HAM Akan Hadiri Ekshumasi Jenazah Brigadir J

Mereka juga menyatakan tak akan terpengaruh konstruksi kasus versi pihak mana pun dalam kasus ini, melainkan akan menguji secara mandiri sumber primer yang mereka selidiki dalam kematian Brigadir J.

"Hasil-hasilnya akan kami olah, kami padukan, kroscek analisisnya, dengan hasil-hasil yang sebelumnya kami dapatkan, baik dari pihak keluarga almarhum Yosua maupun dengan ahli yang kami undang biasa sebagai pendamping Komnas HAM," ungkap Taufan.

"Semua bahan sudah kami kumpulkan. Tadi seperti dijanjikan, kalau kami membutuhkan bahan-bahan tambahan, masih tetap diberikan ruang (oleh Polri)," pungkasnya. 

Brigadir J meninggal dengan luka tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Jumat (8/7/2022). Polri menyebutkan, Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan Bharada E.

Saling tembak itu, kata keterangan kepolisian, dipicu tindakan pelecehan terhadap istri Sambo, Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com