Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantongi Detail Luka Brigadir J, Komnas HAM: Kami Punya Catatan Sangat Mendalam

Kompas.com - 25/07/2022, 17:45 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusi (Komnas HAM) mengeklaim telah mengantongi detail luka di tubuh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas setelah diduga terlibat peristiwa saling tembak di rumah dinas Kadivpropam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, menyebutkan bahwa Komnas HAM sudah memilliki perkiraan yang semakin tepat terkait riwayat penembakan, kematian, hingga autopsi, melalui luka yang ada di tubuh Brigadir J.

"Kami kira soal luka berhenti di sini," ucap Anam usai Komnas HAM memanggil tim forensik Polri yang mengotopsi jasad Brigadir J, Senin (25/7/2022) dalam permintaan keterangan yang berlangsung sekitar 2 jam di kantor Komnas HAM, Jakarta.

Baca juga: Disomasi Ahok, Pengacara Keluarga Brigadir J: Masa Saya Minta Maaf karena Bertanya...

"Ini semua tadi kami dikasih akses yang selebar-lebarnya, seluas-luasnya, termasuk mengulang-ulang beberapa soal, ini dibuka lagi supaya jelas, coba ini diterangkan lagi supaya jelas dan sebagainya, itu kami lakukan," ujar Anam kepada wartawan, Senin sore.

Kepada tim Mabes Polri, Komnas HAM disebut meminta keterangan sejak jenazah masuk rumah sakit, termasuk dokumen dan gambar sebelum serta setelah jenazah dimandikan dan diotopsi.

"Kami juga mengecek karakter dan jenis luka. Kami mendapatkan keterangan sangat komperhensif karakter dan jenis luka," tambahnya.

Baca juga: Anggota Komisi III Pastikan DPR Tetap Awasi Penanganan Kasus Brigadir J meski Sedang Reses

"Kami juga cek posisi luka itu memiliki sudut dengan karakter sudut tembak seperti apa, itu juga kami diberi keterangan yang sangat-sangat komperhensif, ditunjukkan buktinya, ditunjukkan logikanya, ditunjukkan karakter kenapa ini begitu, kenapa ini enggak seperti yang lain," jelas Anam.

Ia mengaku, Komnas HAM juga mengecek sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang mengemuka dipublik, seperti dugaan penganiayaan dalam bekas luka di wajah hingga dugaan Brigadir J tewas dijerat.

"Kami telusuri dengan sangat detail, ditunjukkan pembuktiannya kayak apa, ditunjukan logikanya, ditunjukkan cara bekerjanya, misalnya luka di hidung, mata, ditunjukkan," ungkap Anam.

Baca juga: Ini Pernyataan Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J yang Bikin Ahok Marah hingga Layangkan Somasi

"Tidak ada yang terlewat, bolak-balik kami tanya ini bagaimana posisinya, dan lain sebagainya," ia menambahkan.

Ia mengatakan, dalam permintaan keterangan terhadap tim forensik Polri, Komnas HAM mendasarinya dengan hasil pendalaman kepada keluarga Brigadir J dan hasil pemeriksaan tim ahli mereka.

"Kami punya catatan yang sangat-sangat mendalam. Kalau kemarin kan cuma mendalam saja, ini sangat-sangat mendalam sekarang," klaim Anam.

Baca juga: Diantar Irwasum, Tim Forensik Polri Penuhi Panggilan Komnas HAM Terkait kasus Brigadir J

"Kalau ditanya apakah kami bisa menyimpulkan? Secara proses yang harus imparsial, yang harus komprehensif, kami tidak dibolehkan menyimpulkan sekarang," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com