JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana vaksinasi Covid-19 booster kedua alias vaksin dosis keempat mengemuka.
Sejumlah pihak mendorong pemerintah mulai mempertimbangkan vaksinasi dosis empat lantaran virus corona terus bermutasi.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman berpendapat, perkembangan mutasi virus corona dapat menurunkan efikasi vaksin, sehingga vaksin dosis ketiga atau booster saja belum cukup.
"Sekarang tiga dosis pun sudah terancam menurun lagi ini efektivitasnya dalam memberikan proteksi," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
Lantas, seberapa penting vaksinasi dosis keempat? Siapa seharusnya yang jadi sasaran? Dan bagaimana pemerintah menyikapi usulan ini?
Seiring dengan mutasi virus corona yang terus berkembang, Dicky mengatakan, efektivitas vaksin akan terus menurun.
Kendati demikian, vaksin tetap dibutuhkan untuk mencegah keparahan infeksi Covid-19.
Vaksin booster disebut mampu menekan angka kematian atau mencegah pasien Covid-19 dirawat di ruang ICU rumah sakit.
"Ketika (virus corona) ini menimpa orang yang belum di-booster (pasien mungkin) meninggal. Jadi vaksin ini memang terbukti ada kelemahan bahwa dia belum bisa mencegah (infeksi virus corona) 100 persen, tidak terinfeksi bukan berarti sakit," ucapnya.
Baca juga: Berlaku 17 Juli, Pengguna Kereta Api Jarak Jauh Harus Vaksin Booster
Menurut Dicky, untuk tahap awal, pemerintah bisa memberikan vaksin dosis keempat ke kelompok yang urgen. Misalnya, kalangan lanjut usia (lansia) dan orang dengan komorbid atau penyakit bawaan.
Selain itu, petugas pelayan publik seperti tenaga kesehatan dan guru atau pengajar juga patut dipertimbangkan mendapat vaksinasi lanjutan ini.
"Penting sekali upaya vaksinasi booster dosis keempat ini untuk melindungi orang-orang yang sudah lebih dari 3 bulan 4 bulan yang lalu mendapatkan dosis ketiganya, terutama di kelompok rawan atau berisiko, baik dari kondisi tubuh maupun dari sisi pekerjaan," ujar Dicky.
Dorongan pemberian vaksinasi dosis keempat ini tak lepas dari sejumlah studi yang membuktikan efektivitasnya.
Menurut Dicky, terdapat studi di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa vaksin dosis keempat memberikan perlindungan ekstra kepada penerimanya.
Mekipun terinfeksi virus corona, kelompok rentan mampu terlindungi dari kematian hingga 74 persen jika sudah menerima vaksin dosis empat ini.