Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Urgensi Komunikasi Krisis Institusi Polri

Kompas.com - 21/07/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BERITA terbunuhnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Polisi Ferdy Sambo menjadi salah satu berita yang paling dinamis di ruang publik nasional, terutama di jagad media sosial.

Berita tersebut melahirkan berbagai narasi dan interpretasi liar dari berbagai pihak, terutama para pihak yang sejatinya tidak mempunyai kualifikasi untuk memberikan kesimpulan.

Di Twitter, berbagai macam kata disematkan di belakang tagar, yang nadanya cenderung memosisikan institusi Polri pada posisi yang negatif. Pilihan katanya silih berganti setiap hari dan acapkali menjadi trending topik.

Padahal, secara yuridis formal belum ada hasil investigasi hukum yang menjadi keputusan hukum tetap dari institusi otoritatif. Tapi asumsi dan rumor tendensius beredar sangat deras.

Institusi Polri nampaknya kurang siap berhadapan dengan dinamika media online dan media sosial akibat kasus terbunuhnya Brigadir J.

Rumor, asumsi, dan narasi-narasi kecurigaan bergerak jauh di luar narasi formal yang disodorkan Polri.

Persepsi publik dengan mudah tergiring menjauhi ekspektasi persepsi dari Polri dan menggelinding tanpa batasan.

Seharusnya, sejak pertama kali Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan kesediaan untuk membentuk tim khusus, institusi Polri cq Divisi Humas, sudah mempersiapkan langkah-langkah strategis komunikasi krisis.

Karena pembentukan tim khusus itu sendiri adalah bukti bahwa kasus Brigadir J adalah kasus penting yang berpeluang merusak kredibilitas institusi Polri jika tak ditangani dengan tepat, cepat dan benar, baik dari sisi penyelidikan-penyidikan-investigasi, maupun dari sisi komunikasi.

Apalagi jika dilihat dari perkembangan di media sosial sejak pemberitaan kasus tersebut dimulai. Narasi atas kasus tersebut sudah melebar terlalu luas. Dan akan sangat salah jika menegasikan dinamika sosial media atas satu kasus tertentu.

Media sosial bisa sangat beringas jika tak diperlakukan secara proporsional. Pakar krisis komunikasi Jonathan Bernstein pernah mengingatkan, “In the 21st century, a social media savant can do more harm than a trial attorney.”

Bahkan hari ini, ilmuwan sosial dan politik memberikan tempat khusus pada media sosial, terutama sejak sepak terjang media sosial dalam peristiwa besar seperti Arab Spring dan internasionalisasi ISIS.

Pemanfaatan media sosial seperti Twitter, Facebook hingga YouTube menjadi instrumen perubahan politik di Tunisia (awal peristiwa Arab Springs).

Media sosial dijadikan wadah untuk menggalang perlawanan politik masyarakat Tunisia yang tergerak hatinya saat ada aksi bunuh diri (membakar diri) seorang pemuda penjual sayur yang barang dagangannya dijarah aparat polisi setempat.

Masyarakat pro perubahan memanfaatkan Facebook dan Twitter untuk menggalang kekuatan melawan rezim Presiden Zine El Abidine Ben Ali, yang kemudian berbuah “Revolusi Tunisia".

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com