Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Imbau Calon Haji Perbanyak Istirahat Mulai H-3 Wukuf

Kompas.com - 03/07/2022, 13:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana meminta para jemaah haji asal Indonesia menjaga kesehatan menjelang puncak ibadah haji.

Terutama saat wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah atau 8 Juli 2022.

Seperti yang dilaporkan jurnalis Kompas TV Nitia Anisa dari Mekkah Minggu (3/7/2022), Budi meminta agar para jemaah haji menghindari kelelahan berlebihan.

Baca juga: Kemenag Optimistis 100.052 Kuota Haji 2022 Terserap 100 Persen

"Untuk jemaah, kita sarankan tetap hindari kelelahan yang berlebihan. Karena kalau sudah kelelahan yang berlebihan semua komorbid akan timbul," ujar Budi.

Kemudian, Budi mengingatkan bahwa cuaca di Arab Saudi sangat panas. Sehingga, dia meminta jemaah haji untuk banyak minum air.

"Jangan tunggu haus. Menjelang Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) tadi H-3 sebelum Arafah, perbanyak istirahat di pondok masing-masing," tuturnya.

Budi menyebut masa-masa kritis bakal terjadi saat jemaah haji memasuki kawasan Armuzna.

Maka dari itu, skrining kesehatan akan dilakukan kepada jemaah haji sebelum berangkat ke Padang Arafah.

"Kita harus bisa menyelesaikan seluruh skrining ini. Dengan harapan jemaah yang betul-betul sehat lah yang akan melakukan wukuf secara mandiri. Nantinya angka kesakitan dan kematian jemaah saat wukuf bisa terkendali," kata Budi.

Baca juga: Imbauan Wamenag untuk Jemaah Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Puncak Haji 2022

Dengan dilakukannya skrining, kata Budi, bisa terlihat mana jemaah haji yang bisa mengikuti wukuf secara mandiri atau dibantu atau safari wukuf. 

Dia menjelaskan hipertensi dan penyakit terkait kardiovasklular mendominasi penyakit jemaah.

"Kalau awal sih kita memprediksi penyakit terkait dengan penyakit pernapasan, karena kita di era pandemi. Tapi itu ternyata sedikit meleset. Justru penyakit-penyakit jemaah ini didominasi penyakit terkait kardiovaskular. Mungkin karena jemaah kita masih banyak yang taat prokes, maka angka penyakit parunya itu tidak sedahsyat yang kita perkirakan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com