Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Booster Meningkatkan Kadar Antibodi Berlipat-lipat

Kompas.com - 31/05/2022, 13:09 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi booster Covid-19 dapat meningkatkan kadar antibodi tubuh hingga berlipat-lipat.

Hal itu disampaikannya berdasarkan dua kali hasil sero survei terhadap masyarakat yang telah mendapatkan suntikan vaksin booster

"Data sero survei yang dilakukan Kemenkes, pada Maret 2022 kadar antibodi masyarakat sebelum booster sekitar 400 titer antibodi. Setelah disuntik vaksin Covid-19 booster, kadar antibodi naik hingga 5.000-6.000 titer antibodi," ujar Budi usai rapat terbatas soal vaksin Covid-19 kedaluwarsa di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (31/5/2022).

"Jadi apa kesimpulannya? Booster itu meningkatkan kekebalan atau kekuatan antibodi atau kadar antibodinya itu berlipat-lipat. Sehingga akan sangat melindungi masyarakat kalau mereka mengambil booster," tegasnya.

Budi pun mengungkapkan, dalam rapat terbatas pada Selasa siang, Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan vaksinasi booster Covid-19 terus ditingkatkan.

Baca juga: Capaian Baru 25 Persen, Jokowi Minta Vaksinasi Booster Ditingkatkan

Sebab capaian vaksinasi booster di Indonesia saat ini baru 25 persen.

"Nah Bapak Presiden menyampaikan ini (capaian) booster baru 25 persen. Agar boosternya diperbanyak karena memang kita sekarang sudah 412 juta dosis yang diberikan, dosis pertamanya juga sudah nembus 200 juta," jelasnya.

Selain itu, hingga akhir 2022 nanti terhitung ada 71 juta vaksin Covid-19 di Indonesia.

Sehingga Presiden Jokowi meminta agar stok vaksin yang ada digunakan untuk pemberian booster.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya masyarakat melakukan vaksinasi booster Covid-19.

Menurut presiden, vaksinasi booster tersebut dapat meningkatkan kekebalan komunitas hingga dua kali lipat dibandingkan dengan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

"Vaksinasi booster ini sangat penting, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan vaksinasi booster dapat meningkatkan kekebalan komunitas dua kali lipat dibanding dosis kedua," ujar Jokowi dalam keterangannya dari Istana Merdeka, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Covid-19, Wacana Lepas Masker Sepenuhnya dan Percepatan Vaksinasi Booster

"Vaksinasi booster ini juga diperlukan untuk melindungi orang tua dan kelompok masyarakat rentan atau memiliki komorbid dari penularan Covid-19," lanjutnya.

Adapun untuk keperluan booster ini, Jokowi menegaskan stok vaksin Covid-19 lebih dari cukup.

Sehingga dirinya meminta masyarakat agar segera memanfaatkan fasilitas vaksinasi booster yang diberikan secara gratis ini.

"Jangan pilih-pilih karena semua vaksin manfaatnya sama, untuk melindungi kita semua menghadapi pandemi Covid-19," kata presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com