Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19, Wacana Lepas Masker Sepenuhnya dan Percepatan Vaksinasi Booster

Kompas.com - 31/05/2022, 07:43 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi kasus Covid-19 di Indonesia masih terkendali. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus Covid-19 relatif stabil, yaitu di bawah 1.000 kasus per hari.

Menyusul semakin membaiknya kondisi kasus Covid-19 tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bukan tidak mungkin pemerintah melonggarkan penggunaan masker sepenuhnya atau bebas masker.

Kendati demikian, kata Budi, pemerintah masih menunggu perkembangan kasus Covid-19 hingga pertengahan Juni 2022 dan diiringi dengan dilakukannya sero survei.

"Kita masih menunggu sampai pertengahan Juni karena biasanya kenaikan itu terjadi 30-35 hari sesudah pemberlakuan kebijakan ini (pelonggaran masker). Kalau memang kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi di bulan Juni. Kalau hasilnya baik, mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi," kata Budi dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Senin (30/5/2022).

Budi mengatakan, pelonggaran kebijakan penggunaan masker di area terbuka dan tak padat orang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Baca juga: Soal Bebas Masker, Menkes Sebut Tunggu Perkembangan Covid-19 pada Juni

Sebab, saat ini kasus Covid-19 secara global belum sepenuhnya terbebas dari penularan virus corona sehingga potensi penularan itu tetap ada.

Oleh karena itu, ia meminta kelompok masyarakat seperti lansia, orang dengan penyakit penyerta, dan orang tengah menderita sakit flu dengan gejala batuk dan pilek untuk tetap menggunakan masker.

"Masyarakat yang diperbolehkan lepas masker adalah mereka kondisi tubuhnya sehat," ujarnya.

Tetap pakai masker

Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta masyarakat untuk tetap menggunakan masker, meski pemerintah kembali berencana melonggarkan penggunaan masker di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Pandu, penggunaan masker tidak hanya melindungi dari penularan virus corona, tetapi virus lain seperti flu dan polusi udara.

"Tetaplah pakai masker, enggak perlu dilepas. Masalahnya ancaman penyakit itu bukan hanya Covid-19, tapi flu dan polusi udara," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Pandu mengatakan, setiap orang tetap bisa menggunakan masker saat berinteraksi dengan orang lain dan banyak orang di perkantoran atau ruang publik lainnya agar terlindungi dari penularan virus.

Baca juga: Epidemiolog Imbau Masyarakat Tetap Gunakan Masker meski Pelonggarannya Diperluas

"Kalau enggak pakai masker juga tidak apa-apa, tapi saya anjurkan pakai masker dan protokol kesehatan lainnya seperti mencuci tangan dan menjaga jarak sebaiknya tetap ada, karena itu budaya yang bagus," ujarnya.

Di samping itu, ia menilai, penurunan kasus Covid-19 setelah liburan Lebaran disebabkan karena hampir 99,2 persen masyarakat di Pulau Jawa-Bali sudah memiliki imunitas terhadap Covid-19.

"Tapi, artinya kita harus melihat evaluasi pandemi, tiga hal yang harus dilihat yaitu kasus positif, hospitalisasi, dan kasus kematian, kasus meninggal turun drastis dan yang dirawat di RS juga turun," ucapnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com