JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, 14 pasien yang diduga terjangkit hepatitis akut tidak memiliki riwayat Covid-19.
"14 (pasien) ini tidak ada riwayat Covid-19, semuanya negatif," kata Syahril dalam konferensi pers di Gedung Adhiyatma Kemenkes RI, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022).
Syahril menjelaskan, 14 kasus dugaan kasus hepatitis akut ini terdeteksi di 5 provinsi yaitu Sumatera Utara 1 kasus (pending klasifikasi), Sumatera Barat 1 kasus (pending klasifikasi), Jambi 1 kasus (pending klasifikasi), DKI Jakarta 1 kasus (probable), 7 kasus (pending klasifikasi), Jawa Timur 3 (pending klasifikasi).
Ia mengatakan, terdapat perubahan jumlah kasus dugaan hepatitis akut yakni jumlah kasus probable awalnya dua kasus menjadi satu.
Syahril mengatakan, perubahan tersebut terjadi setelah dilakukan pemeriksaan epidemiologi.
"Dua kasus probable itu menjadi satu, kemudian perubahan satu untuk pending klasifikasi karena juga discarded karena Hepatitis A Positif," ujarnya.
Syahril mengatakan, dari segi usia, kelompok umur di bawah 5 tahun paling banyak terjangkit dugaan hepatitis akut, yaitu sebanyak 7 orang.
Kemudian, usia 6-10 tahun sebanyak 2 orang, dan usia 11-16 tahun sebanyak 5 orang.
Lebih lanjut, ia mengatakan, dari total 14 kasus diduga hepatitis akut tersebut, sebanyak 6 orang dinyatakan meninggal dan 4 orang dinyatakan sembuh.
"Nah saat ini 14 ini, yang meninggal itu ada 6, ada usia 2 bulan, 8 bulan, 9 bulan, 1 tahun, 8 tahun dan 14 bulan, yang masih dirawat itu ada 4, dipulangkan/sembuh 4," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.