Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Sebut Terbuka Mencalonkan Tokoh Nonpartai sebagai Capres 2024

Kompas.com - 13/05/2022, 17:27 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan, pihaknya terbuka mencalonkan tokoh non-partai politik (parpol) sebagai calon presiden (capres) 2024.

Ia menuturkan, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa telah menyampaikan hal itu pada para kader pertai.

“Pak Harso sendiri sudah menyampaikan ke jajaran internal kami agar PPP juga memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh non-parpol yang berhasil untuk jadi paslon (pasangan calon). Seperti misalnya dari kalangan menteri atau gubernur yang dari nonparpol,” sebut Arsul pada Kompas.com, Jumat (13/5/2022).

Baca juga: Bentuk Koalisi, PPP Hargai Golkar yang Ingin Usung Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024

Lebih jauh, Arsul menyampaikan, koalisi baru yang terbentuk dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) bersifat inklusif atau terbuka untuk parpol lain yang ingin bergabung.

“Artinya parpol lain baik yang di parlemen maupun nonparlemen nantinya bisa bergabung. Tiga parpol ini sebagai motor awal yang tidak eksklusif,” katanya.

Ia juga menampik jika Koalisi Indonesia Bersatu telah menunjuk tokoh tertentu sebagai capres dan cawapres.

Saat ini, koalisi masih fokus untuk menyamakan visi dan misi dan menyusun program kerja sama dalam waktu dekat.

“Setelah hal-hal yang menyangkut platform koalisi itu bisa diselesaikan, maka baru kita akan bicara soal paslon yang akan diusung,” ungkap dia.

Baca juga: PPP Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Masih Buka Kemungkinan Partai Lain Bergabung

Meski demikian, lanjut Arsul, PPP menghargai sikap Partai Golkar yang ingin mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto sebagai capres yang ditetapkan dalam musyawarah nasional partainya.

“Meski dari sisi PPP kami menghormati sepenuhnya keinginan Partai Golkar men-capreskan ketua umumnya sebagaimana diamanatkan Munasnya,” imbuh dia.

Adapun Airlangga menyebut koalisi tersebut dibentuk untuk mempersiapkan kontestasi Pilpres 2024.

Baca juga: PPP Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Masih Buka Kemungkinan Partai Lain Bergabung

Ia juga menerangkan Koalisi Indonesia Bersatu berkeinginan untuk melanjutkan berbagai program Presiden Joko Widodo.

“Tentu kita akan juga membuat program ke depan yang akan melanjutkan program-program strategis dari Bapak Presiden Jokowi,” paparnya.

Airlangga turut memerintahkan jajaran Partai Golkar di seluruh wilayah untuk bekerja sama dengan kader-kader PAN dan PPP sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com