Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kasus Harian Covid-19 Indonesia dan Harapan Menuju Masa Endemi

Kompas.com - 12/05/2022, 14:19 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus infeksi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan penurunan. Hal ini membawa harapan di tengah masyarakat bahwa situasi berangsur-angsur membaik.

Jika merujuk pada data pemerintah dalam situs Covid19.go.id, tren penurunan kasus harian Covid-19 di Indonesia mulai terlihat sejak 28 Maret, yakni 2,798 kasus.

Penurunan kembali terjadi pada 4 April yakni menjadi 1,661 kasus per hari. Walau sempat terjadi kenaikan, tetapi tren kasus harian Covid-19 tercatat kembali turun pada 10 April yakni 1,071 kasus per hari.

Pada 18 April tercatat kasus harian Covid-19 mencapai 559. Pada 25 April, penambahan kasus harian Covid-19 kembali menurun menjadi 317.

Kemudian pada 3 Mei, kasus harian Covid-19 tercatat mencapai 107. Lantas pada Rabu (11/5/2022) kemarin, tidak ada penambahan kasus harian Covid-19.

Baca juga: Kemenkes: Belum Ada Keputusan RI Masuk Endemi Covid-19

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah tidak dalam kondisi darurat dan bahkan terus melandai. Situasi itu, kata dia, membuat Indonesia kini sedang berada di fase transisi menuju endemi.

Wiku mengatakan, kondisi tersebut tercermin dari mulai menurunnya dampak Covid-19 terhadap perilaku sosial dan ekonomi masyarakat. Ia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi meningkat, angka pengangguran menurun, indeks belanja mulai meningkat, dan mobilitas masyakat keluar rumah.

Selain itu, menurut Wiku, terlihat penurunan tren angka kasus, perawatan di rumah sakit, termasuk layanan intensif dan kematian.

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman menilai, idealnya perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi disertai dengan melandainya kasus Covid-19. Menurut Dicky, apabila situasi kasus Covid-19 terus membaik dalam kurun waktu 3 bulan, maka Indonesia telah masuk dalam fase endemi.

Baca juga: Tanggung Jawab Pemeliharaan Kesehatan Ada di Tangan Masyarakat Ketika Covid-19 Jadi Endemi

"Nanti kita bisa mengatakan sudah mulai mengarah ke bukan hanya endemi, tapi terkendali juga kalau kasusnya bahkan tidak ada di beberapa daerah," kata Dicky, Rabu (11/5/2022).

Namun Dicky mengingatkan, status endemi Covid-19 yang disertai dengan terus membaiknya kasus di tingkat nasional perlu menjadi perhatian karena kasus positif Covid-19 akan tetap ada dan berbahaya meski sudah di fase endemi.

"Artinya masih ada orang sakit dan meninggal. Jadi kalau target nasional itu harusnya mengarah ke terkendali," tuturnya.

Secara terpisah. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, masyarakat perlu bersiap menghadapi transisi dari pandemi menjadi endemi.

Budi menjelaskan, ketika Covid-19 telah menjadi endemi, masyarakat pun harus sadar untuk melakukan tes secara mandiri bila merasakan gejala serta beristirahat dan minum obat bila positif Covid-19.

Baca juga: Peralihan Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi Tak Hanya Ditentukan Faktor Kesehatan

"Kalau itu sudah dilakukan sendiri, artinya tanggung jawab pemeliharaan kesehatan itu dipahami oleh masyarakat, itu adalah ciri-ciri yang paling baik untuk kesiapan transisi," kata Budi.

Ia menyebutkan, perubahan status menjadi endemi tidak hanya ditentukan oleh faktor kesehatan, tetapi juga faktor sosial, politik, budaya, dan ekonomi.

Ia menambahkan, pemerintah pun tidak bisa memutuskan sendiri perubahan status pandemi menjadi endemi karena Covid-19 merupakan penyakit yang tersebar di seluruh dunia.

(Penulis : Ardito Ramadhan | Editor : Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com