Salin Artikel

Tren Kasus Harian Covid-19 Indonesia dan Harapan Menuju Masa Endemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus infeksi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan penurunan. Hal ini membawa harapan di tengah masyarakat bahwa situasi berangsur-angsur membaik.

Jika merujuk pada data pemerintah dalam situs Covid19.go.id, tren penurunan kasus harian Covid-19 di Indonesia mulai terlihat sejak 28 Maret, yakni 2,798 kasus.

Penurunan kembali terjadi pada 4 April yakni menjadi 1,661 kasus per hari. Walau sempat terjadi kenaikan, tetapi tren kasus harian Covid-19 tercatat kembali turun pada 10 April yakni 1,071 kasus per hari.

Pada 18 April tercatat kasus harian Covid-19 mencapai 559. Pada 25 April, penambahan kasus harian Covid-19 kembali menurun menjadi 317.

Kemudian pada 3 Mei, kasus harian Covid-19 tercatat mencapai 107. Lantas pada Rabu (11/5/2022) kemarin, tidak ada penambahan kasus harian Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah tidak dalam kondisi darurat dan bahkan terus melandai. Situasi itu, kata dia, membuat Indonesia kini sedang berada di fase transisi menuju endemi.

Wiku mengatakan, kondisi tersebut tercermin dari mulai menurunnya dampak Covid-19 terhadap perilaku sosial dan ekonomi masyarakat. Ia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi meningkat, angka pengangguran menurun, indeks belanja mulai meningkat, dan mobilitas masyakat keluar rumah.

Selain itu, menurut Wiku, terlihat penurunan tren angka kasus, perawatan di rumah sakit, termasuk layanan intensif dan kematian.

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman menilai, idealnya perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi disertai dengan melandainya kasus Covid-19. Menurut Dicky, apabila situasi kasus Covid-19 terus membaik dalam kurun waktu 3 bulan, maka Indonesia telah masuk dalam fase endemi.

"Nanti kita bisa mengatakan sudah mulai mengarah ke bukan hanya endemi, tapi terkendali juga kalau kasusnya bahkan tidak ada di beberapa daerah," kata Dicky, Rabu (11/5/2022).

Namun Dicky mengingatkan, status endemi Covid-19 yang disertai dengan terus membaiknya kasus di tingkat nasional perlu menjadi perhatian karena kasus positif Covid-19 akan tetap ada dan berbahaya meski sudah di fase endemi.

"Artinya masih ada orang sakit dan meninggal. Jadi kalau target nasional itu harusnya mengarah ke terkendali," tuturnya.

Secara terpisah. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, masyarakat perlu bersiap menghadapi transisi dari pandemi menjadi endemi.

Budi menjelaskan, ketika Covid-19 telah menjadi endemi, masyarakat pun harus sadar untuk melakukan tes secara mandiri bila merasakan gejala serta beristirahat dan minum obat bila positif Covid-19.

"Kalau itu sudah dilakukan sendiri, artinya tanggung jawab pemeliharaan kesehatan itu dipahami oleh masyarakat, itu adalah ciri-ciri yang paling baik untuk kesiapan transisi," kata Budi.

Ia menyebutkan, perubahan status menjadi endemi tidak hanya ditentukan oleh faktor kesehatan, tetapi juga faktor sosial, politik, budaya, dan ekonomi.

Ia menambahkan, pemerintah pun tidak bisa memutuskan sendiri perubahan status pandemi menjadi endemi karena Covid-19 merupakan penyakit yang tersebar di seluruh dunia.

(Penulis : Ardito Ramadhan | Editor : Sabrina Asril)

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/12/14194751/tren-kasus-harian-covid-19-indonesia-dan-harapan-menuju-masa-endemi

Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke