Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Singgung soal Capres Ganteng Tak Bisa Kerja, AHY: Saya Nggak Merasa

Kompas.com - 04/05/2022, 05:37 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani meminta kader partainya untuk memilih pemimpin yang bisa bekerja, bukan sekadar ganteng dan "menyenangkan" di media sosial.

Saat ditanyakan soal ini, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) enggan berkomentar banyak.

"Wah saya nggak mau komentar yang gitu-gitu ah, saya nggak merasa di itu," kata AHY saat ditemui di TMP Kalibata, Jakarta, Selasa (3/5/2022).

AHY juga mengatakan, ia tidak merasa pernyataan Puan itu dimaksudkan untuk dirinya.

"Enggak, nggak merasa sama sekali," ujarnya.

Baca juga: Puan Bahas Pemimpin Narsis di Medsos, Hasto: Enggak Ada Sindir-sindiran

Sebagai informasi, Puan Maharani menyampaikan pernyataan itu saat menanggapi ramainya hasil survei soal calon presidan dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini disampaikan Puan di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022) sore.

Menurut Ketua DPR RI itu, saat ini banyak orang hanya menilai dari penampilan di medsos atau televisi, tetapi tidak melihat hasil kerjanya.

“Jangan kita asal pilih karena cuma kelihatan di panggung media, tv, dan medsos. Pilih orang pernah memperjuangkan kita dan bersama kita dan bergotong royong kita,” jelas Puan.

Baca juga: Serangan-serangan Puan Maharani dan Kekhawatiran Menuju Pilpres 2024

“Terkadang-kadang itu kita suka yo wes lah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan TV nyenengin. Tetapi, tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” tambahnya.

Selain itu, Puan mengingatkan kader PDI-P untuk tetap patuh terhadap perintah partai, khususnya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Puan yang juga meminta kader PDI-P tidak terpengaruh hasil survei dan tetap solid mendukung kader dari partai sendiri.

“Jangan sampai nanti namanya enggak ada kemudian mlengseng. Biasanya kan begitu,” kata Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com