JAKARTA, KOMPAS.com - Karut-marut urusan langka dan mahalnya minyak goreng di Indonesia belum juga usai.
Sudah berbulan-bulan rakyat dibuat sulit karena stok minyak di pasaran antara ada dan tiada. Jika pun tersedia, harganya melambung tinggi.
Berbagai upaya yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi kesulitan ini nampaknya belum menemui titik terang.
Rakyat masih menjerit di negerinya sendiri yang dikenal kaya akan produksi minyak sawit.
Kebijakan terbaru berupa larangan ekspor bahan baku minyak dan minyak goreng pun diharapkan dapat mengakhiri kekisruhan ini.
Situasi sulit yang berlarut atas kelangkaan dan harga minyak goreng yang tinggi membuat Presiden Joko Widodo prihatin.
Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Namun, lebih dari 4 bulan minyak goreng langka.
"Sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, ironis kita malah mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/4/2022).
Baca juga: Jokowi Tegaskan Larangan Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng dan Migor Berlaku di Seluruh Wilayah RI
Seperti diketahui, Indonesia menjadi produsen minyak sawit nomor satu di dunia sejak 2006, menyalip posisi yang selama bertahun-tahun ditempati Malaysia.
Produksi sawit Indonesia mencapai 43,5 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata 3,61 persen per tahun. Oleh karenanya, minyak sawit jadi penyumbang devisa ekspor terbesar RI.
Jokowi mengatakan, sedianya pemerintah sudah mengupayakan berbagai kebijakan untuk mengatasi persoalan langka dan mahalnya harga minyak goreng. Namun ternyata belum efektif.
Menyikapi kenaikan harga minyak yang terjadi sejak Desember 2021, pemerintah sempat menerapkan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan per 1 Februari 2022.
Kebijakan ini memang sempat membuat harga minyak goreng kemasan di pasaran turun. Namun, keberadaannya menjadi langka.
Akhirnya, aturan soal HET dicabut pertengahan Maret. Harga minyak goreng kemasan pun diserahkan ke mekanisme pasar.
Setelahnya, minyak goreng kemasan memang muncul kembali di pasaran. Tetapi, harganya kembali melonjak tajam.
Baca juga: Wapres Sebut Larangan Ekspor Minyak Goreng untuk Kepentingan Masyarakat