Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Porsi Anggaran Belanja Kesehatan untuk Penanganan Covid-19 Tahun 2023 Akan Dikurangi

Kompas.com - 14/04/2022, 16:02 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengurangi porsi anggaran belanja kesehatan untuk penanganan Covid-19 di tahun 2023.

Sebaliknya, anggaran belanja kesehatan akan lebih difokuskan untuk persoalan di bidang kesehatan di luar urusan Covid-19.

"Karena tahun depan diperkirakan Covid tidak lagi menjadi faktor, maka belanja kesehatan yang untuk noncovid akan menjadi lebih penting," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani usai rapat terbatas mengenai rancangan rencana kerja pemerintah dan pagu indikatif tahun 2023 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Menkeu: Dulu Ancaman Masyarakat adalah Pandemi, Sekarang Kenaikan Harga Barang

Menurut Sri Mulyani, belanja di bidang kesehatan di tahun 2022 ini diperkirakan mencapai Rp 255 triliun.

Dari angka itu, sebanyak Rp 116,4 triliun untuk penanganan Covid-19. Sedangkan belanja yang tidak berhubungan dengan pandemi sebesar Rp 139 triliun.

Di tahun 2023, alokasi belanja kesehatan di luar penanganan pandemi akan ditambah.

"Kalau tahun ini belanja kesehatan yang tidak berhubungan dengan Covid sebesar 139 triliun, tahun depan akan dinaikkan menjadi antara 193,7 triliun hingga 155 triliun rupiah," terang Sri Mulyani.

Baca juga: Menkeu: Kebijakan Ekonomi Makro 2023 Akan Dorong Pemulihan dari Sumber Non-APBN

Nantinya, anggaran tersebut digunakan untuk mendukung reformasi di bidang kesehatan oleh Kementerian Kesehatan, misalnya memberikan jaminan kesehatan nasional, meningkatkan kesiapsiagaan kesehatan, hingga mendukung pembangunan sarana dan prasarana kesehatan, utamanya di daerah.

Anggaran juga akan dialokasikan untuk mengingkatkan layanan kesehatan dan penurunan stunting.

"Termasuk penyakit yang merupakan penyakit yang sangat penting untuk diatasi seperti tuberkulosis," ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani menambahkan, anggaran kesehatan selama 3 tahun terakhir melonjak karena pandemi Covid-19.

Tahun 2020 misalnya, total anggaran kesehatan mencapai Rp 172 triliun. Angka ini meningkat hampir Rp 60 triliun dari yang sebelumnya Rp 113 triliun di tahun 2019.

Dari anggaran Rp 172 triliun itu, Rp 52,4 triliun digunakan untuk belanja yang berhubungan dengan penanganan Covid-19.

Selanjutnya, tahun 2021 belanja bidang kesehatan kembali melonjak menjadi Rp 312 triliun.

"Di mana 190 triliun adalah untuk Covid," tutur Sri Mulyani.

Baca juga: Kemensos Usul Tambahan Anggaran Rp 11 Triliun, Risma Sebut untuk 4 Program Ini

Selain anggaran kesehatan, tahun 2023 juga akan mengalokasikan Rp 332-349 triliun untuk perlindungan sosial.

Kemudian, anggaran pendidikan tahun depan akan dinaikkan menjadi Rp 595,9-563,6 triliun, dan alokasi anggaran infrastruktur di kisaran Rp 367-402 triliun.

"Kita juga di dalam APBN tahun depan sudah mencadangkan untuk belanja pembangunan untuk ibu kota negara baru yaitu antara 27 hingga 30 triliun rupiah," kata Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com