TNI AL Akan Rekrut Prajurit Besar-besaran, Ini Lokasi Penerimaannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) akan membuka perekrutan prajurit secara besar-besaran. Perekrutan ini sebagaimana instruksikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, melalui pesan singkat kepada para pejabat struktural.

“Khususnya para Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) selaku ketua Panda Werving (Panitia Daerah Penerimaan Prajurit) dan para Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal), Selasa (5/4/2022),” demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Rabu kemarin.

Baca juga: Sejumlah Letda hingga Mayor TNI AL Disiapkan Jadi Instruktur Hukum Humaniter Internasional

Dalam rangka pemenuhan personel, TNI AL telah mendirikan tiga Satuan Pendidikan (Satdik) yakni Satdik-1 untuk penerimaan di wilayah barat Indonesia. Di wilayah barat, pelaksanaan Penilaian Panitia Penentu Akhir Pusat (Pantukhirpus) di Pangkalan Utama TNI AL(Lantamal) IV/Tanjung Pinang.

Satdik-2 untuk penerimaan di wilayah tengah Indonesia dengan pelaksanaan Pantukhirpus di Lantamal VI/Makassar.

Satdik-3 untuk penerimaan di wilayah timur Indonesia yang pelaksanaan Pantukhirpus digelar si Lantamal XIV/Sorong.

Personel hasil perekrutan di ketiga Satdik, yang kemudian akan dididik jadi Bintara dan Tamtama, akan ditugaskan di Pos Angkatan Laut (Posal) dan pangkalan-pangkalan luar Jawa, khususnya pulau terluar dan perbatasan.

TNI AL masih terus meningkatkan Satdik dalam pemenuhan sarana dan prasarana dan alat instruksi (alin) maupun alat penolong instruksi (alongin) di Satdik.

Yudo memerintahkan para Danlantamal dan Danlanal untuk mengajukan calon siswa berdasarkan kebutuhan untuk pemenuhan Posal-Posal di jajarannya dan harus berasal dari putra-putri asli daerah.

Dalam kebijakan baru pimpinan TNI AL, Posal berposisi sebagai satuan terkecil TNI AL di wilayah yang memiliki fungsi operasi, intel maritim (intelmar) dan teritorial dalam pembinaan potensi maritim.

Posal akan dipimpin oleh komandan berpangkat kapten dengan 3 staf berpangkat Lettu/Letda dengan kualifikasi operasi, intel, dan Potmar dan beranggotakan 20 hingga 25 personel.