Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU: Kekuatan Udara Masih Jadi Penentu Pertempuran Masa Depan

Kompas.com - 30/03/2022, 14:47 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menyebutkan, air power atau kekuatan udara masih menjadi penentu pertempuran di masa depan.

Karena itu, menurut dia, kekuatan udara akan terus berevolusi seiring berjalannya waktu.

“Kita dapat menyimpulkan bahwa air power adalah kekuatan yang masih dan akan terus berevolusi, sekaligus menjadi penentu dalam pertempuran masa depan,” kata Fadjar dalam sambutannya pada seminar memperingati HUT ke-76 TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Hadapi Perang Generasi Ke-5, KSAU Ungkap Perlu Akuisisi Tak Hanya Platform Generasi Terbaru

Fadjar menjelaskan, evolusi dunia dirgantara terjadi pada awal abad ke-20 yang diprakarsai oleh Wirght bersaudara, yakni Orville Wright dan Wilbur Wright.

Saat itu, Wirght bersaudara merancang pesawat kayu berbalut kain. Setelah itu, perkembangan pesawat terus terjadi hingga saat ini menjadi pesawat modern berteknologi mutakhir dengan kemampuan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Selain itu, Fadjar menuturkan, peperangan generasi kelima akan lebih banyak menggunakan cyber attack atau serangan siber yang memanfaatkan teknologi terbaru seperti artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan autonomous systems atau sekelompok network yang berada di bawah satu kontrol kepengurusan.

Baca juga: KSAU Sebut Karakteristik Perang Generasi Ke-5 Banyak Bertumpu Kekuatan Non-kinetik

Secara lebih rinci, perwira tinggi TNI AU bintang empat itu memprediksi bahwa peperangan generasi kelima akan melibatkan elemen network-centric thinking (pemikiran jaringan sentris), combat cloud constructs (pembangunan maya pertempuran), multi-domain battle (perang multi-domain), serta fusion warfare (perang fusi).

Menurut Fadjar, elemen-elemen tersebut akan menjadi kapabilitas atau atribut baru dalam kompetisi keunggulan militer.

“Oleh karena itu, TNI Angkatan Udara harus menyikapi tantangan masa depan tersebut dengan membangun kekuatan udara yang mampu mendayagunakan integrasi data dan konektivitas,” tegas penerbang pesawat tempur A-4 Skyhawk dengan callsign “Bobcat” itu.

Baca juga: Ini Sederet KSAU yang Namanya Diabadikan di Australian Defence College

Sementara itu, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto menekankan perlunya pengembangan karakteristik teknologi dalam peperangan generasi kelima.

Menurutnya, pengembangan karakteristik teknologi tersebut harus dilakukan secara simultan.

Sebab, sistem yang dikembangkan harus dilakukan secara menyeluruh.

“Karakteristik perang generasi kelima itu tidak mengandalkan platform atau satu alat tapi mengembangkan sistem integrasi lintas matra dan juga lintas domain,” ungkap Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com