JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi X DPR Mustafa Kamal meminta pemerintah melakukan tindakan afirmatif untuk mengatasi masalah banyaknya kementerian dan lembaga negara yang menggunakan barang impor.
Hal ini disampaikan Mustafa merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang merasa jengkel ketika mengetahui neraca impor kementerian, BUMN dan pemerintah daerah lebih tinggi dibandingkan belanja produk dalam negeri.
Baca juga: Kejagung Temukan Barang Impor yang Dicap sebagai Produk Dalam Negeri
"Affirmative action itu mudah-mudahan tidak terkena fenomena NATO, no action talk only, atau NAJO, no action jengkel only," kata Mustafa saat menyampaikan interupsi dalam rapat paripurna DPR, Selasa (29/3/2022).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun mengaku prihatin karena Indonesia seolah belum bisa berdiri di atas kaki sendiri dengan menggunakan dan mencintai produk dalam negeri.
Menurut dia, hal ini merupakan kegagalan semua pihak dan perlu diselesaikan dengan upaya sistematis.
"Mudah-mudahan kita betul-betul menjadi bangsa yang beraksi atas apa yang dikatakan dan kemudian berbuat dengan sungguh-sungguh," ujar Mustafa.
Sebelumnya, Jokowi menegur para kepala daerah dan menteri-menteri karena belanja impor nilainya lebih tinggi dibandingkan konsumsi produk lokal.
Baca juga: Jokowi Marahi Menteri karena Boros Impor, Demokrat Ingatkan Tak Ada Visi-misi Menteri
Jokowi mengaku jengkel. Pasalnya, anggaran kementerian dan pemda yang berasal dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) mayoritas dibelanjakan produk luar negeri.
"Uang-uang kita sendiri, APBN kita sendiri, uang rakyat, uang kita sendiri kok dibelikan barang impor itu gimana toh? Geregetan saya," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang disiarkan secara daring pada Jumat (25/3/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.