Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK dan IPB Tingkatkan Koordinasi terkait Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 04/03/2022, 23:18 WIB
Bagus Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meningkatkan kordinasi terkait pencegahan dan pemberantasan korupsi secara efektif dan efisien.

Kerja sama tersebut diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara KPK dan IPB di Gedung Kampus IPB, Jumat.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, konsep pemberantasan korupsi tidak dapat dibebankan hanya pada satu lembaga apalagi satu orang.

"Karena itu, KPK mengajak semua anak bangsa sesuai visi KPK, yaitu bersama masyarakat untuk menurunkan tingkat korupsi, untuk mewujudkan Indonesia maju," kata Firli dalam kuliah umum usai penandatanganan MoU di Bogor, seperti dikutip Antara, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Siapkan Pegawainya Jadi ASN, KPK Kerja Sama dengan LAN

Firli mengatakan, kerja sama tersebut diperlukan karena perguruan tinggi, sebagai institusi pendidikan tinggi, memiliki peran penting dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Caranya dengan menanamkan integritas dan membangun budaya antikorupsi melalui proses pembelajaran di kampus.

Ruang lingkup nota kesepahaman tersebut meliputi pendidikan antikorupsi, perbaikan tata kelola universitas, kajian dan riset antikorupsi, sosialisasi dan kampanye antikorupsi, narasumber dan ahli, serta lingkup lainnya, sesuai kesepakatan para pihak.

Kerja sama antara KPK dan IPB telah berlangsung lama dan intensif dalam berbagai program pendidikan, pencegahan, maupun penindakan.

Baca juga: KPK Rumuskan Roadmap Pemberantasan Korupsi 2045

Pada 2018, IPB pernah menjadi tuan rumah pertemuan Majelis Dewan Guru Besar Indonesia (MDGBI) dan melakukan inisiatif kerja sama dengan KPK dalam melaksanakan Festival Akademia Antikorupsi 2018, dengan menghasilkan lima rekomendasi perguruan tinggi antikorupsi.

Para Guru Besar IPB, melalui Asosiasi Profesor Indonesia (API), menyusun dan menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan dan sertifikasi penyuluh antikorupsi, narasumber dan ahli, kajian putusan sidang perkara tindak pidana korupsi, diskusi tentang Kampus Merdeka, hingga penyusunan instrumen dan uji coba pengukuran integritas ekosistem pendidikan.

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria menyambut baik penandatangan MoU tersebut, sebagai upaya untuk terus menjaga IPB berada pada rel dan koridor yang benar, dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance dengan baik.

Dia menyebutkan integritas menempati posisi pertama untuk meraih kesuksesan, karena dengan integritas tinggi akan terbentuk trust society, yang merupakan modal sekaligus untuk melahirkan kemajuan ekonomi.

"Oleh karena itu, kita terus meningkatkan integritas kita baik kepada para mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dengan terus mendorong kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kampanye antikorupsi," katanya.

Baca juga: Lili Pintauli Sampaikan 4 Usulan KPK untuk Forum G20 Terkait Pemberantasan Korupsi

Dia berharap nota kesepahaman tersebut menjadi langkah strategis peningkatan kontribusi IPB dalam pemberantasan korupsi, sejalan dengan moto IPB, yaitu Inspiring Innovation with Integrity.

"Hari ini, insyaallah kami akan meluncurkan tim pokja kelompok antikorupsi untuk meningkatkan integritas pendidikan antikorupsi di IPB yang dimotori oleh Dewan Guru Besar IPB," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com