Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI Dirikan Posko Darurat Gempa di Kajai Pasaman

Kompas.com - 27/02/2022, 15:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) diterjunkan langsung ke lokasi bencana gempa bumi di wilayah Pasaman, Sumatera Barat.

Satgas IDAI yang diwakili IDAI Cabang Sumatera Barat itu mengirimkan bantuan tenaga medis 2 orang dokter spesialis anak dan 4 dokter umum residen anak ke lokasi terdampak langsung setelah gempa terjadi pada Jumat (25/2/2022).

"IDAI Cabang telah menyiapkan tim yang akan turun ke lapangan untuk memitigasi dan penanganan korban bencana terutama anak-anak di wilayah terdampak gempa untuk 1 minggu ke depan secara bergiliran," kata Ketua IDAI Sumatera Barat Finny Fitry Yani dalam keterangannya, Minggu.

Baca juga: BPBD Pasaman Sebut Pengungsi Butuh Peralatan Masak hingga Perlengkapan Balita

Ia mengungkapkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sumatera Barat dan Organisasi profesi medis lainnya dalam penanganan bencana.

Selain itu, mereka juga dibantu oleh Basarnas dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan korban terutama anak-anak.

"Bantuan donasi dari anggota IDAI seluruh Indonesia dipusatkan di IDAI Sumatera Barat dan sebagian besar sudah didistribusikan dalam bentuk barang kebutuhan pokok dan perlengkapan vital terutama untuk anak-anak,” ujar dokter Finny.

Adapun tim pertama Satgas Bencana IDAI Sumbar itu terdiri dari dokter Indra Ihsan dan dokter Ronaldi Noor serta 4 dokter residen di wilayah Nagari Kajai.

Saat itu, tim dokter mendapatkan tiga korban anak di mana satu anak dengan kejang demam dan satu anak mengalami epilepsi putus pengobatan.

"Setelah ditangani oleh tim lalu dirujuk ke RS setempat di Pasaman, saat di posko pengungsian juga ditemukan 1 anak dengan kecurigaan hepatitis A," terang dia.

Sementara itu, dokter Indra Ihsan mengungkapkan, dari total sekitar 5.000 pengungsi di wilayah Nagari Kajai, terdapat sekitar 190 anak-anak.

Adapun 190 anak itu terdiri dari 20 bayi di bawah usia 1 tahun, sekitar 50 balita, dan sekitar 120 anak usia di atas 5 tahun hingga 15 tahun.

Kemudian, pada hari Minggu, tim kedua Satgas Bencana IDAI Sumatera Barat tiba di lokasi Nagari Kajai dan sebagian lainnya akan menuju ke Malampah.

Tim kedua Satgas terdiri dari tiga orang dokter spesialis anak yakni Asrawati, Irwandi, dan Riris Juwita serta enam dokter residen.

Selain itu, Ketua Satgas Bencana IDAI Kurniawan Taufiq Kadafi menambahkan, pihaknya telah mendirikan posko kesehatan darurat di Kajai sebagai salah satu pendukung fasilitas kesehatan Puskesmas Kajai.

Dari pemantauan Tim Satgas Bencana IDAI di dua wilayah terdampak yaitu Kajai dan Malampah, korban anak-anak mulai terlihat mengalami diare.

Hal ini disinyalir karena kurangnya air bersih dan pada saat tenda pengungsian didirikan sehari sebelumnya, hujan masih berlangsung.

Baca juga: Kondisi Terkini Korban Gempa Pasaman Barat, 10 Orang Meninggal, 4 Hilang dan Ancaman Longsor

Tim Satgas Bencana IDAI mengkhawatirkan sejumlah penyakit anak yang mungkin akan terlihat beberapa hari ke depan seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), hepatitis A, malaria, infeksi saluran cerna, penyakit kulit, tipus, dan Covid-19.

Lebih lanjut, berdasarkan data yang dihimpun Komite Tanggap Bencana dan Tim Mitigasi IDI Wilayah Sumatera Barat, dari 4 korban meninggal akibat bencana gempa bumi terdapat satu korban usia balita dan satu korban usia remaja.

Sementara itu, dari data korban yang dirujuk ke rumah sakit, terdapat satu anak usia 8 tahun akibat patah tulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com