Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo, Ganjar, dan Anies Dominan, Arsul Sebut PPP Tak Bisa Hanya Andalkan Hasil Survei

Kompas.com - 23/02/2022, 13:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan, hingga kini partainya belum memutuskan akan mengusung siapa pada saat pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

Menurut dia, PPP tak bisa hanya mengandalkan hasil survei dalam menentukan kandidat tersebut. Sekalipun, dalam beberapa survei, ada tiga nama tokoh yang selalu muncul di posisi tiga besar.

Ketiganya yakni Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

"Dalam menentukan siapa sosok yang akan diusung dalam Pilpres 2024, PPP tidak hanya mengacu pada hasil survei saja," kata Arsul saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Menurut dia, ada sejumlah alasan yang membuat PPP tak ingin menjadikan hasil survei sebagai dasar penentuan sosok capres maupun cawapres.

Baca juga: Nasdem Pertimbangkan Usung Prabowo, Ganjar atau Anies di Pilpres 2024

Pertama, hasil survei yang dilakukan lembaga survei bersifat dinamis. Dalam hal ini, ada potensi terjadinya perubahan hasil survei setiap waktu.

Dalam kondisi ini, sejumlah lembaga survei diyakini masih akan melakukan survei yang memaparkan elektabiltias kandidat yang dinilai memiliki kans besar untuk menjadi capres maupun cawapres, hingga masa pendaftaran pemilu berlangsung.

"Survei itu kan akan terus berlanjut sampai dengan masa pendaftaran Pilpres 2024 nanti di mana tidak tertutup kemungkinan, ada perubahan perubahan posisi hasil survei capres-cawapres," ujarnya.

Kedua, PPP mempertimbangkan masukan lain dalam menentukan calon yang akan diusung. Baik itu pertimbangan dari internal partai, termasuk para alim ulama, maupun hasil pembicaraan dengan partai yang kelak akan berkoalisi dengan PPP.

Koalisi dilakukan lantaran PPP tidak bisa mengusung sendiri kandidat capres karena terbentur syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.

Diketahui, pada Pemilu 2019 lalu, PPP hanya berhasil memperoleh 6.323.147 suara atau setara dengan 4,52 persen.

Baca juga: Andai Pilpres Hari Ini, Anda Pilih Siapa?

"Maka, tentu PPP akan harus mendengarkan dan mendiskusikan soal paslon (pasangan calon) yang akan diusung dalam Pilpres 2024," sambungnya.

 

Sebelumnya, hasil Survei Kepemimpinan Nasional yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan, pilihan publik terhadap sosok calon presiden kian mengerucut ke tiga nama.

Tiga nama tersebut ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022 menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan pada saat survei dilakukan, Prabowo akan dipilih 26,5 persen masyarakat. Selanjutnya disusul Ganjar (20,5 persen), dan Anies (14,2 persen).

Elektabilitas tiga tokoh tersebut tercatat meningkat dibandingkan hasil survei serupa yang digelar pada 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com