JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, meski kasus harian Covid-19 mengalami lonjakan tetapi keterisian rumah sakit (RS) di Indonesia masih terkendali.
Sehingga masyarakat diminta untuk tetap tenang menghadapi kondisi yang ada.
"Meski varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, tetapi tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan varian Delta. Ini bisa terlihat dari kasus Covid-19 di beberapa negara, di mana tingkat keterisian rumah sakit relatif rendah," ujar Jokowi dalam keterangan video yang disiarkan langsung dari Kota Medan pada Kamis (3/2/2022) malam.
Baca juga: Perempuan Ini Belum Tes PCR tapi Terima Hasil Positif Covid-19, Bumame Farmasi Beri Klarifikasi
"Hal ini juga termasuk di negara kita, Indonesia, meskipun kasusnya melonjak cukup tinggi, namun keterisian di rumah sakit masih terkendali. Sehingga masyarakat diharapkan tetap tenang," lanjutnya.
Jokowi tidak menjelaskan secara rinci berapa persen tingkat keterisian RS saat ini.
Dia hanya menegaskan, pemerintah telah memperkirakan dan mengantisipasi lonjakan tersebut dengan sejumlah persiapan yang lebih baik dari tahun lalu.
"Dengan kesiapan-kesiapan kita yang sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun lalu, baik dari segi rumah sakit, obat-obatan dan oksigen, fasilitas isolasi, maupun tenaga kesehatan," tuturnya.
Lebih lanjut Jokowi menuturkan, pasien terdampak varian Omicron juga dapat disembuhkan tanpa harus ke RS.
Pasien yang terpapar varian ini cukup melakukan isolasi secara mandiri di rumah, minum obat dan multivitamin, serta segera tes kembali setelah lima hari.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga memyatakan telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk segera mengevaluasi level PPKM.
Luhut merupakan Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, sementara Airlangga Koordinator PPKM luar Jawa-Bali.
Selain itu, dia juga meminta kepada gubernur, bupati, wali kota, dan jajaran pemerintah daerah, serta dibantu jajaran TNI dan Polri untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dilaksanakan oleh masyarakat dan vaksinasi terus dijalankan dan dipercepat.
Baca juga: 27.000 Kasus Covid-19, Jokowi Ingatkan Masyarakat Segera Vaksin Booster
"Sebagai penutup, saya kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi berbagai varian baru Covid-19. Tetap disiplin menjaga protokol kesehatan dan kurangi aktivitas yang tidak perlu," katanya.
"Bagi yang belum divaksin agar segera divaksin. Bagi yang sudah divaksin lengkap dan sudah waktunya untuk disuntik vaksin penguat, booster agar segera vaksin booster," tandasnya," tambah Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.