JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menilai, ketidakadilan merupakan penyebab dari perpecahan yang terjadi di tengah-tengah bangsa Indonesia.
"Pemimpin dan masyarakat juga harus mengusahakan keadilan itu, karena tanpa keadilan maka akan terjadi perpecahan kita ini, di situ letak masalahnya bangsa ini," kata JK dalam acara public talkshow yang ditayangkan akun YouTube PKSTV, Senin (31/1/2022).
JK menuturkan, sejarah sudah membuktikan bahwa 10 dari 15 konflik besar yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh ketidakadilan yang dirasakan masyarakat.
Konflik-konflik yang dimaksud JK antara lain konflik PRRI/Permesta, DI/TII, konflik Aceh, maupun konflik horizontal seperti di Poso dan Ambon.
Baca juga: Jusuf Kalla Minta Perdebatan soal Ibu Kota Disudahi
"Orang pikir (konflik) Aceh masalah agama, tidak, itu masalah ketidakadilan ekonomi," ujar JK.
Ia pun mengingatkan, dalam Pancasila, kata 'adil' disebut dua kali yakni pada sila kedua yang berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab' serta sila kelima 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia'.
"Jadi bayangkan, adil itu mempunyai suatu makna yang besar sekali dalam kehidupan kita," kata dia.
Dalam kesempatan itu pula, JK berpesan agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sungguh-sungguh mengupayakan hadirnya keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Ia yakin, apabila dua hal itu terpenuhi, maka Indonesia akan aman dari konflik-konflik di tengah masyarakat.
"Itu saja intinya, kalau kita sudah adil dan sejahtera, negeri ini aman. Bineka tunggal ika atau apapun kita pidatokan, kalau tidak ada keadilan kesejahteraan akan masalah dengan masyarakat," kata JK.
Baca juga: Jusuf Kalla: Tahun Ini Tahun yang Romantis, Semua Ingin Cari Pasangan
Selain itu, JK juga mengingatkan bahwa perbedaan yang di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan maka semua pihak mesti dapat bertoleransi atas kemajemukan tersebut.
"Tentu ada saja masalah perbedaan-perbedaan tapi marilah perbedaan itu kita kembalikan dengann menyelesaikan secara musyawarah secara baik-baik," kata dia menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.