Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Partai Demokrat, Sejumlah Kader Protes AHY hingga Bakar Atribut di NTT

Kompas.com - 06/01/2022, 07:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat kembali diterpa gejolak di internalnya, setelah tahun lalu, diramaikan oleh Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK-PD).

Lewat gerakan tersebut, kubu kontra Agus Harimurti Yudhoyono menggelar Kongres Luar Biasa di Deli Serdang. Dalam kongres tersebut, Partai Demokrat versi KLB mendeklarasikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum.

Setahun berlalu, tepat awal Januari 2022, partai berlambang bintang Mercy ini kembali diterpa goncangan setelah ramai sejumlah orang mengaku kader di NTT memprotes AHY.

Bukan tanpa alasan, mereka melakukan protes terkait keterpilihan Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD Demokrat NTT periode 2021-2026.

Protes itu dilakukan oleh sejumlah massa yang mengaku simpatisan dan pendukung Jefri Riwu Kore, petahana Ketua DPD Demokrat NTT yang juga Wali Kota Kupang.

Baca juga: Pelaku Pembakaran Atribut Partai Demokrat di NTT Mengaku Kader dan Pengurus Sejak Era SBY

"Tak ada lagi yang tersisa dari kebanggaan kami terhadap partai ini," tutur sekretaris aksi, Yonatan Gah, Selasa (4/1/2022).

Para simpatisan itu diketahui sempat membakar ratusan atribut partai, mulai dari bendera hingga kaus di kantor DPD Partai Demokrat NTT, Selasa.

Bahkan, beberapa di antaranya membuang jas ke dalam tumpukan atribut yang sudah terbakar.

Demokrat NTT lapor polisi

Imbas insiden pembakaran atribut partai itu, Partai Demokrat NTT melaporkan empat orang yang diduga terlibat aksi tersebut.

Pengurus partai dipimpin oleh Gabriel Suku Kotan melaporkan empat orang berinisial FP, YG, LL, dan AB.

Dalam kelengkapan laporan, Demokrat NTT menyertakan bukti video dan foto aksi beberapa orang yang membakar bendera, jaket dan kaus Partai Demokrat.

"Kami laporkan empat orang terkait perusakan baliho, foto AHY dan bendera Partai Demokrat yang merupakan simbol perjuangan partai," ucap Gabriel kepada Kompas.com, Rabu (5/1/2022) pagi.

Baca juga: Kisruh Bakar Atribut di DPD Demokrat NTT, Leonardus Lelo: Jangan Bawa-bawa AHY!

Diduga kader partai lain

Menyikapi kisruh yang terjadi di NTT, DPP Partai Demokrat angkat bicara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com