Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diancam Dihabisi Mafia Tanah, Dino Patti Djalal: Dia Gelisah karena Saya Aktif Kejar

Kompas.com - 04/01/2022, 14:56 WIB
Mutia Fauzia,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal mengaku mendapat ancaman dari salah satu tersangka mafia tanah keluarganya.

Dino mengatakan, ancaman tersebut berasal dari tersangka mafia tanah yang diketahui bernama Mustofa atau Topan.

Ia pun mengatakan, laporan mengenai ancaman itu didapatkan dari orang suruhan pelaku yang telah menjadi terdakwa.

Baca juga: Polda Metro Jaya Jamin Keamanan Dino Patti Djalal yang Diancam Tersangka Mafia Tanah

 

Bukti yang ia dapatkan dalam bentuk rekaman.

"Orang ini, Topan ini semakin gelisah, karena dia licin sekali. Sudah kena satu kasus, sudah ditahan, kemudian ada dua atau tiga kasus lagi yang akan dibuka dan terus terpojok, sehingga agak gelap mata, dan hasilnya itu, memberikan instruksi itu," kata Dino ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Berdasarkan bukti rekaman yang ia terima, kata Dino, instruksi yang diberikan oleh pihak ketiga tersebut adalah untuk menghabisinya.

Namun demikian, orang yang diberi instruksi itu tak ingin mengambil risiko lantaran telah menjadi terdakwa.

"Ada rekamannya, orang yang diinstruksikan sudah jadi terdakwa, enggak mau lagi dipenjara. Takut ketahuan, dari sana saya tahunya ada rencana itu, untuk langkah preemptive, maka saya buka," kata Dino.

Baca juga: Dino Patti Djalal: Mafia Tanah Instruksikan Habisi Saya, Berapa Pun Biayanya

Dino pun menyampaikan, bukti rekaman terkait ancaman untuk menghabisi dirinya itu hanya satu dari beberapa rekaman lain yang bakal ia jadikan bukti di pengadilan terkait kasus mafia tanah.

Sebagai tindak lanjut, ia telah melapor kepada Polda Metro Jaya terkait ancaman itu.

"Saya sudah ketemu Pak Kapolda, saya sampaikan informasinya, kepada direktur kriminal umum juga sudah saya sampaikan informasinya, termasuk rekaman-rekaman lain, kan ada yang lain bukan hanya itu saja," ujar Dino.

Berdasarkan perkembangan terakhir, polisi telah menangkap 15 anggota sindikat mafia tanah yang diduga menipu keluarga Dino Patti Djalal.

Baca juga: Dino Patti Djalal Mengaku Diancam Tersangka Mafia Tanah Keluarganya

Dari para tersangka itu, satu di antaranya adalah Fredy Kusnadi, yang sempat berseteru dengan Dino hingga berujung saling melaporkan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam rilis kasus tersebut pada Februari 2021 mengatakan, Fredy ditangkap di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat pagi. Penangkapan Fredy setelah polisi menemukan dua alat bukti keterlibatannya dengan sindikat mafia tanah yang diduga menipu ibunda Dino.

Adapun awal mula kasus mafia tanah terungkap kepada publik ketika Dino melalui akun Twitter-nya memaparkan kasus yang menimpa ibunya tersebut.

"Sy mohon perhatian Gubernur @aniesbaswedan+Kapolda Metro utk meringkus SEMUA komplotan mafia tanah yg kiprahnya semakin rugikan + resahkan rakyat. Sy juga harap masyarakat agar berani lawan mafia tanah. Para korban mafia tanah agar bersatu melawan mrk #berantasmafiatanah," tulis Dino melalui akun Twitter-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com