Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Puan Singgung Pemerataan Vaksin dan Transparansi DPR di IPU Spanyol

Kompas.com - 28/11/2021, 15:30 WIB
Tim Konten,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia Puan Maharani berbicara tentang urgensi pemerataan vaksin Covid-19 hingga transparasi DPR ketika memimpin sesi debat kedua ajang General Debate Inter Parliamentary Union (IPU) General Assembly di Madrid, Spanyol, Sabtu (27/11/2021).

Menurutnya, distribusi vaksin saat ini masih belum merata di seluruh negara sehingga perlu diperhatikan. Sebab, pandemi tidak hanya memicu permasalahan sosial ekonomi, tetapi juga krisis kesehatan.

“Oleh karena itu, kita harus bekerja sama untuk mencapai kesetaraan vaksin bagi semua orang dan di mana saja,” kata Puan melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (28/11/2021).

Selain membahas kesetaraan vaksin, Puan juga menyinggung isu kesehatan, tantangan politik, ekonomi, hingga sosial selama pandemi Covid-19. Paparan tersebut ia disampaikan di depan 45 pimpinan parlemen dari 122 negara dunia.

“Hampir dua tahun pandemi Covid-19, kita terus menghadapi krisis kesehatan dan sosial ekonomi global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Puluhan juta orang berisiko jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

Tak hanya itu, Puan juga mengungkapkan bahwa jumlah penderita kurang gizi diprediksi akan mencapai lebih dari 800 juta orang pada 2022. Ia pun menyinggung tentang ketimpangan akses pendidikan dan ketidakadilan.

Fenomena tersebut, kata Puan, terlihat dari berita tidak benar atau hoaks yang tersebar masif selama pandemi. Apabila dibiarkan, berita hoaks dapat memicu polarisasi di tengah masyarakat.

Terkait penegakkan demokrasi, Puan menuturkan bahwa pandemi semestinya tidak menjadi pembatas seseorang dalam mengutarakan pendapat. Sebaliknya, pemangku kepentingan seharusnya merangkul masyarakat dan menerima aspirasi mereka.

“Memperkuat demokrasi berarti menerima partisipasi luas dalam pengambilan keputusan dan memberikan kesempatan besar untuk rakyat dalam menyuarakan aspirasinya,” terang Puan.

Guna menjaga amanat rakyat, Puan mengingatkan pentingnya peran parlemen yang harus memberikan kinerja terbaik dalam mengakomodasi aspirasi rakyat.

Hal tersebut mencakup mediasi, berkontribusi mengakhiri pandemi, mengentaskan kemiskinan dan ketimpangan, serta memperbesar akses pendidikan dan kesehatan.

“Memperkuat demokrasi berarti demokrasi harus menjadi bagian dari penyelesaian masalah,” katanya.

Berbicara tentang kepemilikan jabatan, Puan juga mengingatkan agar parlemen tidak memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

Ia mengimbau agar parlemen menggunakan metode check and balance, serta menjamin hak asasi manusia (HAM) dan kebebasan berekspresi.

Parlemen harus mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga publik agar keputusan lembaga publik dapat diterima rakyat,” ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com