Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Harap Polisi Contoh Jenderal Hoegeng dan Awaloedin Djamin

Kompas.com - 19/10/2021, 21:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengingatkan ada dua sosok Kapolri yang bisa menjadi panutan bagi anggota kepolisian yaitu mantan Kapolri Jenderal Hoegeng dan Awaloedin Djamin. Megawati mengaku sangat menaruh hormat kepada dua tokoh Polri itu.

"Saya kenal dengan Pak Hoegeng dan berteman dengan puterinya. Pak Hoegeng is the best. That's the real Polri. Orangnya merakyat. Dia naik sepeda. Sedangkan, Kapolri Awaloedin, dia profesor," kata Megawati dalam keterangannya, Selasa (19/10/2021).

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pembekalan kepada peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama, Menengah dan Tinggi Polri secara virtual, Selasa.

Baca juga: Kesederhanaan Jenderal Hoegeng: Jadi Pelayanan Resto hingga Tinggal di Rumah Sempit

Oleh karena itu, putri Proklamator Soekarno tersebut meminta setiap anggota Polri bisa memastikan bagaimana menjalankan fungsi sesuai amanah yang diberikan.

Terlebih, Megawati mengharapkan fungsi sebagai pengayom masyarakat sudah ada dalam benak masing-masing ketika sebelum masuk Polri.

"Sudah bertekad bahwa saya sebagai Polri nantinya menjadi abdi negara, menundukkan semua kepentingan pribadi," tegas dia.

Presiden ke-5 RI itu pun meminta peserta didik sekolah pimpinan untuk selalu memiliki getaran dan semangat yang tak kunjung padam.

Lebih lanjut, Megawati juga mengingatkan para peserta untuk selalu turun ke bawah dan melihat realita di lapangan dalam menjalankan tugas-tugas sebagai anggota Polri.

"Mereka yang akan menjadi pemimpin nasional di kemudian hari, harus, harus, harus memikirkan hal ini," pesannya.

"Jangan melihat sosok tubuh kalian karena sekolahan akan naik pangkat menjadi tidak familiar dengan rakyat," tambah Megawati.

Diketahui, mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso kerap disebut sebagai panutan bagi institusi Polri. Hoegeng merupakan Kapolri yang menjabat pada periode 1968-1971.

Sosok Hoegeng, bahkan disebut-sebut menjadi salah satu dari tiga polisi baik di Indonesia oleh Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Mengenang 100 Tahun Jenderal Hoegeng

Melansir pemberitaan Harian Kompas, 1 September 2006, dalam sebuah diskusi di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (31/8/2006), Gus Dur mengungkapkan, di Indonesia hanya ada tiga polisi yang baik.

Kala itu, Gus Dur melontarkan lelucon di sela menyinggung pemberantasan korupsi pada masa itu.

Tiga polisi itu, pertama, mantan Kepala Polri, almarhum Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Kedua, patung polisi, dan ketiga adalah polisi tidur. Sementara, Awaloedin Djamin menjabat Kapolri pada 1978-1982.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com