Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Resmi Bisa Digunakan di Indonesia, Berikut Seluk Beluk Vaksin “Janssen”

Kompas.com - 13/10/2021, 18:27 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia saat ini tengah gencar menggenjot program vaksinasi sebagai upaya mengurangi penyebaran Covid-19.

Berbagai jenis vaksin pun didatangkan untuk memenuhi kebutuhan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pada Kamis (7/10/2021) lalu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kembali merilis izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk dua jenis vaksin Covid-19 di Indonesia.

Adapun salah satu varian vaksinasi yang dirilis BPOM, yaitu Janssen Covid-19 Vaccine. Janssen merupakan jenis vaksin yang digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Baca juga: Perjalanan Vaksin Janssen sejak Awal Dikembangkan hingga Dapat Izin Penggunaan Darurat

Sebagai vaksin Covid-19 pertama dengan dosis tunggal, pemberian vaksin Janssen hanya dilakukan sekali suntikan atau sebanyak 0,5 mililiter (mL) secara intramuscular.

Sebagai informasi intramuscular adalah metode rute pemberian obat dengan memberikan suntikan langsung ke otot.

Lalu, seperti apa seluk beluk vaksin Janssen?

Vaksin Janssen merupakan jenis vaksin buatan Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vector Adenovirus (Ad26).

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Vaksin Johnson & Johnson (Janssen)

Untuk diketahui, Janssen adalah perusahaan farmasi dari Johnson & Johnson.

Jenis vaksin keluaran Johnson & Johnson ini juga diproduksi di beberapa fasilitas produksi, antara lain di Grand River (AS), Aspen (Afrika Selatan), dan Catalent Indiana (AS).

Khusus di Indonesia, vaksin Janssen didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA. Perusahaan ini sekaligus bertanggung jawab untuk menjamin keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.

Melansir Kompas.com, Selasa (12/10/2021), Johnson & Johnson telah mengumumkan rencana pengembangan vaksin Covid-19 pada Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Pemerintah Diminta Alokasikan Vaksin Johnson & Johnson untuk Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan

Perusahaan medis ini mengklaim bahwa jenis vaksin yang mereka ciptakan berasal dari teknologi canggih yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Janssen selama bertahun-tahun.

Kerja sama dengan berbagai pihak

Setelah perencanaan produksi vaksin, pada Selasa (11/2/2020), Janssen mengumumkan kerja sama dengan Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA).

BARDA merupakan lembaga di bawah naungan Departemen Kesehatan Amerika Serikat (AS).

Dengan kerja sama tersebut, BARDA sepakat mendanai pengembangan vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan oleh Janssen.

Baca juga: Vaksin Janssen Tiba 500.000 Dosis, Ini Sasaran, Efikasi, dan Efek Sampingnya

Tidak hanya BARDA, pada Jumat (13/3/2020), Janssen kembali mengumumkan kerja sama dengan laboratorium virologi Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC).

Adapun kerja sama antara Janssen dan BIDMC guna mengidentifikasi kandidat vaksin yang akan digunakan dalam uji klinis. Sementara itu, teknologi vaksin yang digunakan untuk uji klinis bernama AdVac.

Uji klinis vaksin Janssen

Setelah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, Janssen memulai uji klinis tahap I/IIa vaksin Covid-19 dengan kode Ad26.COV2-S rekombinan pada Rabu (10/6/2020).

Uji klinis tersebut dilakukan dengan uji coba terhadap 1.045 orang dewasa usia 18-55 tahun dan 65 tahun ke atas di AS dan Belgia.

Baca juga: Hasil Uji Klinis Vaksin Zifivax: Efikasi 81-87 Persen, Ampuh Lawan Varian Delta, KIPI Ringan dan Halal

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com