JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berjanji bahwa pemerintah akan menyelesaikan masalah penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
Pemerintah, kata dia, akan mencari cara yang tepat untuk menyelesaikannya.
"Pemerintah akan segera mencari cara yang manjur dan tepat untuk menyelesaikan masalah TBC di Indonesia," kata Muhadjir saat mengunjungi Rumah Sakit (RS) Paru Rotinsulu di Bandung, dikutip dari siaran pers, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Menko PMK Sebut RI Penyumbang Kasus TBC Terbesar Kedua di Dunia
Muhadjir mengatakan, upaya tersebut dilakukan agar target mengeliminasi TBC pada 2030 dapat tercapai.
Hal tersebut juga harus didukung dengan peraturan yang lebih implementatif sebagai turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
"Tentu saja itu harus dipercepat peraturan-peraturan yang lebih implementatif setelah Perpres-nya turun," kata Muhadjir.
Adapun dalam kunjungan ke RS Khusus Paru Kelas A milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut, Muhadjir menemukan bahwa RS tersebut hanya melayani pasien dewasa dan tidak melayani pasien anak-anak sejak 4 tahun lalu.
Pasalnya, di RS tersebut tidak tersedia dokter anak. Padahal RS Paru Rotinsulu memiliki 122 tempat tidur.
Baca juga: Pemerintah Harap Perpres Nomor 67 dan 72 2021 Mampu Atasi Persoalan TBC-Stunting
"Dari hasil amnesa, 50 persen pasien memiliki riwayat TBC di keluarga," kata dia.
Sementara dalam program TBC, ujar Muhadjir, jika ditemukan 1 kasus, perlu dilacak dan diperiksa 10 orang kontak erat.
Hanya saja, lanjut Muhadjir, meskipun sudah diedukasi, yang datang untuk memeriksakan diri hanya 10 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.