Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Soedirman, dari Guru Jadi Panglima Besar TNI

Kompas.com - 07/10/2021, 12:15 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tanggal 5 Oktober, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperingati hari ulang tahunnya. Tahun ini, TNI tepat berusia 76 tahun.

Keberadaan TNI tidak bisa terlepas dari keberadaan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang resmi dibentuk pada 5 Oktober 1945. Namun, sebelum TKR dibentuk, Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk terlebih dulu.

Dilansir dari buku Perlindungan Penduduk Sipil Dalam Perlawanan Rakyat Semesta dan Hukum Internasional (2002) karya F Sugeng Istanto, BKR dibentuk pada 22 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan diumumkan secara resmi oleh Soekarno pada 23 Agustus 1945.

Pembentukan BKR bersamaan dengan pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI) dan Partai Nasional Indonesia (PNI). Dilansir dari Kompas.id, keputusan untuk membentuk badan keamanan, alih-alih tentara kebangsaan didasarkan pada pertimbangan bahwa pembentukan tentara akan menimbulkan reaksi dari pasukan Jepang dan sekutu yang akan mendarat.

BKR sendiri merupakan bagia dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) yang semula bernama Badan Pembantu Prajurit atau Badan Pembantu Pembelaan (BPP). BPP diketahui sudah berdiri sejak zaman Jepang dan bertugas untuk memelihara tentara PETA dan Heiho.

Baca juga: Wapres Apresiasi Peran TNI-Polri Tingkatkan Cakupan Vaksinasi Covid-19

Terpilih sebagai ketua BKR Pusat yaitu Mr Kasman Singodimedjo, mantan daidanco Jakarta. Posisi Kasman kemudian digantikan oleh Kaprawi, mantan daidanco Sukabumi, lantaran terpilih sebagai Ketua KNIP.

Selain Kaprawi yang terpilih sebagai ketua umum BKR, ada Sutalaksana sebagai Ketua I dan Latief Hendraningrat sebagai Ketua II yang dibantu oleh Arifin Abdurrahman, Mahmud dan Zulkifli Lubis.

Sementara, pimpinan BKR daerah pada saat itu adalah Mufreini (Jakarta), Moestopo (Jawa Timur), Arudji Kartawinata (Jawa Barat), dan Soedirman (Jawa Tengah). 

Belakangan, sosok Soedirman menjadi sosok penting di dalam kehidupan TNI. Bahkan, ia didapuk sebagai jenderal sekaligus panglima TNI pertama yang begitu dihormati di Indonesia.

Lahir dari keluarga biasa dan sempat jadi guru

Soedirman atau Raden Soedirman lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916. 

Orangtua Soedirman merupakan rakyat biasa. Ayahnya, Karsid Kartawiraji, merupakan seorang pekerja pabrik gula di Kalibagor, Banyumas. Sementara sang ibu yang bernama Siyem merupakan keturunan Wedana Rembang.

Demi kehidupan yang lebih baik, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi, Raden Cokrosunaryo. Sang paman merupakan seorang camat di Rembang, Purbalingga.

Baca juga: 6 Pesawat Tempur Andalan TNI AU, Burung Besi Penjaga NKRI

Di usianya yang masih 7 tahun, Soedirman sekolah di Hollandsch Inlandsche School (HIS). Setahun kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Taman Siswa dan berpindah lagi ke Sekolah Wirotomo.

Dilansir dari laman resmi Perpustakaan Nasional, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa yang rajin. Ia juga dikenal taat beribadah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com