Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepala LAN: Birokrasi Harus Tinggalkan Cara Kerja Lama untuk Tingkatkan Efektivitas

Kompas.com - 21/09/2021, 21:17 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto menegaskan, metode pembelajaran komunikatif dengan memanfaatkan teknologi informasi mutlak dikuasai oleh setiap widyaiswara atau pegawai negeri sipil (PNS).

"Seiring berkembangnya teknologi, birokrasi harus meninggalkan cara kerja lama untuk meningkatkan efektivitas pelayanan masyarakat," tegas Adi dalam keterangan pers resmi, dikutip Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Hal tersebut disampaikan Adi saat memberikan orasi ilmiah dalam acara Puncak Hari Widyaiswara Nasional dan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) pertama Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, pengembangan kompetensi ASN tidak cukup dengan perubahan tata kelola dan desain pembelajaran saja, tetapi juga aktor-aktor pelaksana pengembangan kompetensi, termasuk widyaiswara.

Baca juga: LAN Dorong Pemda Percepat Sinkronisasi Perda dan UU Cipta Kerja

“Widyaiswara sebagai guru bangsa dan garda terdepan pengembangan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) dituntut selalu mengembangkan kompetensinya di berbagai bidang mengikuti dinamika perubahan teknologi informasi yang terus berkembang,” kata Adi.

Ia memaparkan, pihaknya telah melakukan berbagai inisiasi untuk memberdayakan dan mengembangkan widyaiswara.

LAN, jelas Adi, telah menyelenggarakan kegiatan community of practice (CoP) sebagai forum pembelajaran bersama dalam rangka pengembangan kapasitas Widyaiswara.

Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai Peraturan LAN Nomor 16 Tahun 2020 tentang Komunitas Belajar bagi Jabatan Fungsional Widyaiswara.

Baca juga: LAN Raih Predikat WTP Berturut-turut Sejak 2007, Sri Mulyani: Patut Diapresiasi

Selain itu, kata Adi, LAN juga merilis platform pembelajaran bagi widyaiswara, yakni Rumah Cerdas Widyaiswara (RCWI).

Upaya memberdayakan dan mengembangkan widyaiswara juga dilakukan dengan mendesain ulang kebijakan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Widyaiswara.

Adi mengatakan, saat ini widyaiswara yang akan naik jenjang tidak perlu dilakukan pelatihan penjenjangan, cukup melakukan uji kompetensi.

“Diharapkan widyaiswara dapat terus berkiprah dalam membangun smart ASN dan ASN yang berakhlak dalam rangka mewujudkan world class bureaucracy,” tutur Adi.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Dwi Wahyu Atmaji mengatakan, widyaiswara memiliki peran penting dalam membentuk ASN memasuki zona belajar.

Baca juga: Peringati HUT Ke-64, LAN Berikan Berbagai Penghargaan untuk Pemangku Kepentingan

“Saat ini, kita tengah juga telah memasuki learning 4.0 di mana dalam prosesnya diperlukan kolaborasi setiap individu dalam merancang sebuah perubahan serta flexible learning yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,” jelas Dwi.

Pada kesempatan tersebut, ia pun memberikan apresiasi atas peran LAN yang terus menciptakan inovasi dalam mengembangkan kompetensi ASN.

“Saya berharap kolaborasi tersebut dapat terus dilakukan, sehingga Widyaiswara mampu mempersiapkan ASN memasuki era digital,” tutur Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com