Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Sebut Tiga Pilar yang Menentukan Kemajuan Indonesia

Kompas.com - 10/08/2021, 17:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku optimistis Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045 atau tepat 100 tahun kemerdekaan. Airlangga menekankan tiga pilar yang harus jadi perhatian untuk mewujudkan hal itu.

"Apa yang harus kita kerjakan dari sekarang untuk 2045 nanti? Setidaknya ada tiga pilar yang harus jadi perhatian," kata Airlangga saat menyampaikan pidato kebangsaan dalam peringatan 50 Tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Airlangga Sebut Prospek Pemulihan Ekonomi RI Salah Satu yang Terbaik di Asia

Pilar pertama yang harus diperhatikan yakni pembangunan manusia, ketahanan kesehatan dan penguasaan teknologi.

Menurut Airlangga, sumber daya manusia Indonesia mesti terampil, berkualitas, tangguh, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berprestasi.

Ia mengatakan, kunci untuk mewujudkan pilar pertama yakni dengan pendidikan. Sebab, Airlangga meyakini pendidikan mampu membawa Indonesia berkompetisi di tingkat global.

Oleh sebab itu, ia mengatakan, pendidikan dua jalur perlu diperdalam.

"Track pertama adalah mendorong munculnya lulusan SMA dan sederajat yang berkualitas, dan pendidikan tinggi yang mampu berkompetisi di tingkat global," ujarnya.

Baca juga: Airlangga: Pancasila Seharusnya Jadi Perekat Tenun Kebangsaan Kita

Ia pun berharap, perguruan tinggi di Indonesia mampu masuk 100 besar di dunia, minimal di Asia Pasifik.

Kemudian, Airlangga juga berharap sekolah menengah kejuruan ataupun politeknik mampu menciptakan lulusan yang siap bekerja dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dunia.

"Pengembangan vokasi baik itu SMK dan Politeknik yang siap bekerja berorientasi terhadap faktor permintaan yang dibutuhkan termasuk peningkatan peserta didik pada science technology, artificial engineering, robotic, crypto, bio science, engineering, matematika dan manajemen," tutur dia.

Pilar kedua yakni pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Airlangga berpandangan, Indonesia harus mengambil langkah-langkah yang tepat terkait modernisasi pada semua sektor.

Sejumah sektor yang harus jadi perhatian yakni infrastruktur, energi, industri pertanian, industri maritim, dan kelautan, pariwisata, industri kreatif dan perdagangan luar negeri.

"Kita harus memiliki ketahanan pangan, energi, serta air yang merupakan kebutuhan fundamental bagi masyarakat," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu.

Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Ketiga Akan Terdampak Varian Delta

Selain itu, Airlangga menekankan, pembangunan ekonomi harus infklusif, artinya pembangunan harus mengurangi jenjang kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan kebijakan afirmatif atau berpihak kepada masyarakat.

Pilar ketiga yaitu ketahanan kohesi sosial dan tenun kebangsaan Indonesia. Menurut Airlangga, Indonesia harus bersyukur disatukan dalam ideologi Pancasila.

"Sebagai warga bangsa yang disatukan karena perbedaan, dan kemajemukan, nilai dan wawasan kebangsaan merupakan prasyarat mutlak yang harus dijaga demi tetap dan tegak dan utuhnya NKRI," jelasnya.

Airlangga menambahkan, sistem politik yang demokratis juga harus membuat keberagaman dan kemajemukan terkelola dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com