Salin Artikel

Airlangga Sebut Tiga Pilar yang Menentukan Kemajuan Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku optimistis Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045 atau tepat 100 tahun kemerdekaan. Airlangga menekankan tiga pilar yang harus jadi perhatian untuk mewujudkan hal itu.

"Apa yang harus kita kerjakan dari sekarang untuk 2045 nanti? Setidaknya ada tiga pilar yang harus jadi perhatian," kata Airlangga saat menyampaikan pidato kebangsaan dalam peringatan 50 Tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Selasa (10/8/2021).

Pilar pertama yang harus diperhatikan yakni pembangunan manusia, ketahanan kesehatan dan penguasaan teknologi.

Menurut Airlangga, sumber daya manusia Indonesia mesti terampil, berkualitas, tangguh, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berprestasi.

Ia mengatakan, kunci untuk mewujudkan pilar pertama yakni dengan pendidikan. Sebab, Airlangga meyakini pendidikan mampu membawa Indonesia berkompetisi di tingkat global.

Oleh sebab itu, ia mengatakan, pendidikan dua jalur perlu diperdalam.

"Track pertama adalah mendorong munculnya lulusan SMA dan sederajat yang berkualitas, dan pendidikan tinggi yang mampu berkompetisi di tingkat global," ujarnya.

Ia pun berharap, perguruan tinggi di Indonesia mampu masuk 100 besar di dunia, minimal di Asia Pasifik.

Kemudian, Airlangga juga berharap sekolah menengah kejuruan ataupun politeknik mampu menciptakan lulusan yang siap bekerja dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dunia.

"Pengembangan vokasi baik itu SMK dan Politeknik yang siap bekerja berorientasi terhadap faktor permintaan yang dibutuhkan termasuk peningkatan peserta didik pada science technology, artificial engineering, robotic, crypto, bio science, engineering, matematika dan manajemen," tutur dia.

Pilar kedua yakni pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Airlangga berpandangan, Indonesia harus mengambil langkah-langkah yang tepat terkait modernisasi pada semua sektor.

Sejumah sektor yang harus jadi perhatian yakni infrastruktur, energi, industri pertanian, industri maritim, dan kelautan, pariwisata, industri kreatif dan perdagangan luar negeri.

"Kita harus memiliki ketahanan pangan, energi, serta air yang merupakan kebutuhan fundamental bagi masyarakat," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu.

Selain itu, Airlangga menekankan, pembangunan ekonomi harus infklusif, artinya pembangunan harus mengurangi jenjang kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan kebijakan afirmatif atau berpihak kepada masyarakat.

Pilar ketiga yaitu ketahanan kohesi sosial dan tenun kebangsaan Indonesia. Menurut Airlangga, Indonesia harus bersyukur disatukan dalam ideologi Pancasila.

"Sebagai warga bangsa yang disatukan karena perbedaan, dan kemajemukan, nilai dan wawasan kebangsaan merupakan prasyarat mutlak yang harus dijaga demi tetap dan tegak dan utuhnya NKRI," jelasnya.

Airlangga menambahkan, sistem politik yang demokratis juga harus membuat keberagaman dan kemajemukan terkelola dengan baik.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/10/17300011/airlangga-sebut-tiga-pilar-yang-menentukan-kemajuan-indonesia

Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke