Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Hakim Agung Ungkap Dugaan Sebab Oknum TNI Terlibat Kriminalitas

Kompas.com - 06/08/2021, 14:00 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon hakim agung (CHA) Brigjen Slamet Sarwo Edy menjelaskan penyebab kriminalitas masih terjadi di lingkungan TNI.

Hal itu disampaikan Slamet dalam wawancara terbuka Komisi Yudisial (KY) Jumat (6/8/2021).

"Kenapa kasus narkoba masih masih ada di lingkungan TNI?," tanya anggota KY pada Amzulian Rifai.

"Saya mohon izin berpandangan, bahwa kejahatan itu muncul dimana saja, dengan demikian tidak terbatas pada prajurit TNI," jawab Slamet.

Baca juga: Wawancara Calon Hakim Agung: Dialog untuk Atasi Radikalisme hingga Vonis Siti Fadillah Supari

Slamet menuturkan, meski sudah dibekali kedisiplinan, tidak lantas membuat anggota TNI tak terjerumus dalam tindak kriminalitas.

Niat dan kesempatan, lanjut Slamet, adalah penyebab terjadinya kejahatan itu.

"Kedua unsur ini yang dimiliki pelanggaran-pelanggaran tindak pidana, mengapa terjadi niat dan kesempatan, ini kaitannya dengan pembinaan satuan. Ini harus terus menerus dilakukan," jelasnya.

Faktor lainnya dalam pandangan Slamet adalah ekonomi. Ia mencontohkan prajurit TNI yang merasa tidak bisa mengelola penghasilannya.

Akhirnya, kata Slamet, hal ini menyebabkan prajurit itu selalu merasa kekurangan dan ketika melihat peluang untuk bisa mendapatkan pemasukan lebih, mereka melakukan tindakan kriminal.

"Jadi kurang terus kurang terus, melihat sesuatu ekonomi yang bisa diambil, akhirnya mencuri dia," ucapnya.

Terakhir Slamet mengatakan bahwa kriminalitas itu menyangkut hati nurani masing-masing prajurit.

Ia menegaskan sekali lagi, bahwa kedisiplinan yang tinggi tak menjamin seorang prajurit TNI tidak berbuat kriminal.

Baca juga: Tiga Brigjen TNI Jalani Seleksi Calon Hakim Agung Kamar Militer

"Jadi tidak bisa komandan satuan mengawasi 24 jam, karena itu menyangkut hati nurani masing-masing prajurit meski dia sudah dibekali dengan disiplin yang tinggi," imbuhnya.

Slamet merupakan salah satu dari tiga calon hakim agung kamar militer.

Ia bersaing dengan dua calon yang sama-sama berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) yaitu Brigjen Tama Ulinta, dan Brigjen Tiarsen Buaton.

Slamet saat ini diketahui menjabat sebagai Kepala Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com