JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI mencatat ada sebanyak 758 kasus varian Delta di Jawa-Bali hingga 24 Juli 2021.
Jumlah tersebut bertambah 59 kasus dari periode sebelumnya. Pada 21 Juli 2021, varian Delta di Jawa-Bali tercatat sebanyak 699 kasus.
Virus corona varian Delta di Jawa-Bali paling banyak ditemukan di provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 296 kasus. Kemudian disusul provinsi Jawa Barat sebanyak 254 kasus, Jawa Tengah 154 kasus.
Baca juga: Jawa dan Bali Catat 818 Kasus Varian Baru, Delta Terbanyak Ditemukan
Lalu provinsi D.I Yogyakarta 20 kasus, Banten 12 kasus, Jawa Timur 14 kasus, dan Bali 8 kasus.
Jokowi imbau masyarakat waspadai varian Delta
Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat agar berhati-hati menghadapi varian Delta. Hal ini dikarenakan varian Delta memiliki kemampuan penularan yang sangat cepat.
"Tetap harus selalu waspada menghadapi varian Delta yang sangat menular," ujar Jokowi melalui YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Jokowi Imbau Masyarakat Waspadai Varian Virus Corona yang Lebih Menular
Selain itu, Jokowi juga meminta masyarakat untuk waspada menghadapi kemungkinan varian baru lainnya yang lebih menular.
"Kita harus selalu waspada, ada kemungkinan dunia akan menghadapi varian lain yang lebih menular," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan agar testing, tracing dan treatment ditingkatkan untuk menekan laju penularan dan meningkatkan angak kesembuhan.
"Saya perintahkan agar testing, dan tracing ditingkatkan lebih tinggi dan respon treatment yang cepat ," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.