JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya mengatakan, preferensi hilal 1 Syawal 1442 Hijriah/2021 Masehi hingga Selasa (11/5/2021) belum terlihat.
"Tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal jika hilal menjelang awal Syawal 1442 Hijriah tanggal 29 Ramadhan teramati di wilayah Indonesia," kata Cecep, dalam konferensi pers rangkaian sidang isbat penentuan 1 Syawal 1442 Hijriah, Selasa sore.
Baca juga: BMKG Prediksi Idul Fitri 1442 Hijriah jatuh pada 13 Mei 2021
Menurut Cecep, semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,6 sampai dengan minus 4,4 derajat dan hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari.
Ia menjelaskan, berdasarkan data Pusat Observasi Bulan (POB) Cibeas, Pelabuhan Ratu, secara astronomis tinggi hilal -4,38 derajat, jarak busur bulan dari matahari 4,95 derajat, umur hilal minus 8 jam 14 menit 44 detik.
"Minus menunjukkan hilal belum lahir," ujarnya.
Baca juga: Selasa Sore Ini, Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri 1442 Hijriah
Cecep menuturkan, sidang Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) kriteria imkanurrukyat disepakati minimal tinggi hilal dua derajat, elongasi minimal 3 derajat, dan umur bulan minimal delapan jam setelah terjadi ijtimak.
Oleh karena itu, karena ketinggian hilal di bawah dua derajat maka tidak ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia.
"Dari referensi yang ada, maka tidak ada referensi apa pun bahwa hilal Syawal 1442 H pada Jumat ini teramati di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: Kemenag: Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1442 Hijriah Digelar Secara Daring dan Luring
Menurut Cecep, penetapan awal Hijriah didasarkan pada rukyat dan hisab, proses hisab sudah ada dan dilakukan oleh hampir semua organisasi masyarakat Islam.
Ia menambahkan, berdasarkan penghitungan hisab awal Syawal 1442 Hijriah akan jatuh pada Kamis (13/5/2021).
"Saat ini, kita sedang melakukan proses rukyat, dan sedang menunggu hasilnya,” terang Cecep.
Adapun Kementerian Agama melakukan pengamatan hilal di 88 titik di seluruh Indonesia. Sidang Isbat 1 Syawal 1442 Hijriah ini digelar secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.