JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan, ibadah puasa merupakan momentum untuk meningkatkan ketakwaan, kesabaran dan rasa peduli terhadap sesama.
"Disiplin, sabar, tawakal, dan peduli sesama adalah nilai-nilai ibadah puasa. Mari kita tingkatkan lagi menjalankan nilai-nilai itu di Bulan Suci ini,” kata Puan, melalui keterangan tertulis, Senin (12/4/2021) malam.
Baca juga: Jokowi: Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Semoga Negeri ini Dijauhkan dari Penyakit dan Bencana
Puan juga mengimbau masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 selama Ramadhan 1442 Hijriah
Ia mengatakan, pandemi yang berlangsung selama setahun lebih telah mengajarkan seluruh pihak untuk lebih sabar dan tawakal, serta lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Selain itu, kata Puan, pandemi juga mengajarkan tentang pentingnya kepedulian pada sesama yang kesulitan karena terdampak pandemi Covid-19.
“Jadikan bulan puasa ini untuk introspeksi diri seraya berdoa agar pandemi cepat teratasi,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh pada Selasa, 13 April 2021
Selain itu, Puan mengajak masyarakat membantu seluruh korban dan keluarga korban bencana agar segera pulih, termasuk para korban gempa di wilayah pesisir selatan Jawa Timur.
“Semoga para korban dan keluarga korban diberi kekuatan, segera pulih dari luka dan duka akibat bencana,” kata Puan.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1442 Hijriah yang menjadi penanda awal ibadah puasa jatuh pada Selasa, 13 April 2021.
Penetapan 1 Ramadhan 1442 Hijriah ini merupakan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam pada Senin sore.
Sidang Isbat dipimpin oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Tanpa ada perbedaan, tanpa ada dissenting opinion, bersepakat, dan kami menetapkan 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada 13 April 2021 atau bertepatan dengan hari Selasa," kata Yaqut.
Baca juga: Menag: Penetapan 1 Ramadhan Tanpa Dissenting Opinion
Kemenag menyatakan bahwa penetapan 1 Ramadhan ini dilakukan berdasarkan perhitungan hisab dan pemantauan hilal.
Adapun pemantauan hilal dilakukan di 88 pos pengamatan di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Yaqut menjelaskan, dalam pengamatan hilal ini, ada 13 orang yang menyatakan hilal sudah terlihat.
"Kami mendapatkan 13 orang yang di bawah sumpah menyaksikan bahwa hilal sudah dilihat," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.