Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Rencana Impor Beras, PSI Nilai Stok Beras RI Masih Aman

Kompas.com - 21/03/2021, 11:20 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan penolakan terhadap rencana pemerintah mengimpor beras.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSI Giring Ganesha mengatakan, stok beras yang dimiliki RI masih aman dan tak lama lagi petani akan melakukan panen raya.

Baca juga: Soal Impor Beras dan Garam, Wabup Nganjuk Minta Mendag Lebih Dulu Berdialog

Giring mengaku partainya tetap kritis terhadap pemerintah meski masuk dalam jajaran pendukung Presiden Joko Widodo.

"Saat ada yang perlu dikritik, ya kami kritik. Soal impor beras, kami suarakan menolak impor beras," kata Giring dilansir dari Tribunjabar.id, Sabtu (20/3/2021).

Melalui akun Twitter @psi_id, PSI mengungkap 4 alasan penolakan rencana impor beras.

Pertama, impor beras seharusnya dilakuan dengan mempertimbangan waktu panen.

PSI menilai, hingga bulan Juni stok beras masih aman karena dipotong panen April-Mei.

Baca juga: Petani di NTB Khawatir Rencana Impor Beras Buat Harga Padi Merosot

Kedua, Badan Urusan Logistik (Bulog) melaporkan kelebihan stok beras hingga ratusan ton.

Ketiga, Indonesia memerlukan data tunggal dan kredibel soal produksi dan komsumsi beras.

Semua kebijakan harus didasari data tersebut.

Terakhir, PSI mempertanyakan dasar dan pelaku impor beras, termasuk harga pembelian beras.

Transparansi dinilai penting karena akan mencegah terjadinya korupsi.

Melalui keterangan tertulis, Koordinator Juru Bicara DPP PSI, Kokok Dirgantoro, juga mengungkapkan hal yang sama.

Baca juga: Gaduh Impor Beras, Mendag Lutfi Pasang Badan: Salahkan Say

 

Kokok menyebut, partainya tidak anti-impor, tetapi penting bagi pemerintah untuk memperhatikan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut.

"Sampai Juni stok kita masih aman karena ditopang panen April-Mei. Kalau mau impor, seharusnya dilakukan Juni-Agustus, atau Desember-Januari,”  ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com